lognews.co.id - Gigi kotor dan tidak terawat adalah penyebab utama gigi berlubang yang sering dianggap sepele. Padahal, gigi berlubang tidak hanya menyebabkan sakit gigi berkepanjangan, tetapi juga berpotensi menimbulkan masalah kesehatan serius. Salah satunya adalah abses gigi, yaitu kumpulan nanah akibat infeksi bakteri yang menyebabkan pembengkakan dan nyeri hebat di sekitar gusi atau gigi. Jika tidak ditangani, infeksi dapat menyebar ke jaringan lunak seperti pipi atau leher, mengganggu pernapasan dan aktivitas sehari-hari.

Selain itu, gigi berlubang juga dapat memicu penyakit gusi yang ditandai dengan kemerahan, pembengkakan, dan pendarahan saat menyikat gigi. Penyakit gusi yang tidak diobati bisa berkembang menjadi periodontitis, yang dapat menyebabkan gigi copot. Lebih jauh lagi, infeksi gigi dan gusi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Bakteri dari infeksi mulut bisa masuk ke aliran darah dan menyebabkan infeksi pada otot jantung, kondisi yang dikenal sebagai infective endocarditis.

Penelitian juga menunjukkan kaitan antara penyakit periodontal dengan risiko stroke. Infeksi oral dapat memperburuk kondisi cerebrovascular ischemia, yaitu kurangnya aliran darah ke otak yang menjadi salah satu penyebab stroke. Karena itu, gigi berlubang harus segera ditangani untuk mencegah komplikasi serius.

Pencegahan utama adalah menjaga kebersihan mulut dengan menggosok gigi minimal dua kali sehari, menggunakan sikat gigi dan pasta gigi yang tepat, serta membersihkan sela-sela gigi dengan benang gigi atau sikat interdental. Penggunaan mouthwash juga dianjurkan sebagai pelengkap perawatan. Selain itu, pemeriksaan gigi rutin minimal enam bulan sekali sangat penting untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut. Dengan perawatan yang tepat, risiko gigi berlubang dan komplikasi serius dapat diminimalisir. (Amri-untuk Indonesia)