lognews.co.id - Rasa gelisah saat bekerja kini menjadi persoalan umum di kalangan pekerja, baik yang bekerja dari kantor maupun secara daring. Tekanan target, beban kerja yang menumpuk, hingga kurangnya keseimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan menjadi pemicu utama munculnya stres ringan dan kecemasan.

Survei dari Lembaga Penelitian Kesehatan Mental mencatat bahwa sekitar 60 persen pekerja mengalami gejala burnout. Kondisi ini ditandai dengan kelelahan emosional, sikap apatis terhadap pekerjaan, serta penurunan performa kerja. Fenomena ini semakin marak seiring meningkatnya tuntutan produktivitas dalam dunia kerja yang kompetitif.

Meski begitu, ada beberapa cara sederhana yang dapat membantu meredakan rasa gelisah saat bekerja:

Pertama, atur napas dan beri waktu sejenak untuk beristirahat. Teknik pernapasan dalam selama 1–2 menit dapat membantu menurunkan hormon stres dan mengembalikan fokus. Kedua, buat daftar tugas yang realistis. Memecah pekerjaan besar menjadi tugas-tugas kecil akan membuat beban terasa lebih ringan.

Ketiga, jangan ragu untuk berbicara dengan atasan atau rekan kerja. Mengkomunikasikan kendala atau beban kerja bisa mempercepat pencarian solusi dan mengurangi tekanan batin. Keempat, batasi konsumsi kafein dan gula. Keduanya bisa memicu kecemasan jika dikonsumsi berlebihan, sehingga disarankan menggantinya dengan air putih atau teh herbal.

Terakhir, luangkan waktu untuk diri sendiri. Aktivitas seperti berjalan kaki, menulis jurnal, atau sekadar mendengarkan musik dapat membantu pikiran lebih rileks dan mengurangi beban mental.

Menjaga kesehatan mental saat bekerja adalah bagian penting dari produktivitas yang berkelanjutan. Dengan kebiasaan kecil yang konsisten, rasa gelisah bisa dikelola, dan pekerjaan pun terasa lebih menyenangkan.

(Sahil untuk Indonesia)