lognews.co.id – Cuaca panas yang belakangan melanda berbagai daerah di Indonesia menjadi sinyal bahwa musim kemarau telah tiba. Kondisi ini tak hanya berdampak pada lingkungan, seperti menurunnya debit air dan tanah yang mengering, tetapi juga berpengaruh langsung pada kesehatan tubuh.
Musim kemarau kerap diiringi dengan meningkatnya risiko berbagai penyakit, mulai dari flu, batuk, hingga diare dan demam berdarah dengue. Untuk itu, penting bagi masyarakat melakukan persiapan yang tak hanya berkaitan dengan pengelolaan air, tapi juga menjaga daya tahan tubuh agar tetap fit dan terhindar dari gangguan kesehatan.
Berikut ini lima tips sehat yang bisa diterapkan untuk menghadapi musim kemarau:
1. Hindari paparan udara panas di siang hari
Batasi aktivitas di luar ruangan saat matahari sedang terik, terutama antara pukul 11.00 hingga 15.00. Paparan panas berlebih dapat menyebabkan dehidrasi, pusing, hingga heatstroke.
2. Gunakan topi dan tabir surya
Perlindungan fisik seperti topi dan penggunaan sunscreen dengan SPF yang sesuai penting untuk menjaga kulit dari paparan sinar UV berlebih, yang bisa memicu iritasi hingga risiko kanker kulit.
3. Jaga kebersihan tangan
Biasakan mencuci tangan menggunakan sabun, terutama sebelum makan atau setelah beraktivitas di luar rumah. Langkah sederhana ini dapat mencegah masuknya kuman penyebab penyakit ke dalam tubuh.
4. Penuhi kebutuhan cairan tubuh
Minum air putih minimal delapan gelas per hari untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi. Hindari konsumsi berlebihan minuman manis atau berkafein karena bisa memicu dehidrasi.
5. Konsumsi buah dan sayur
Pastikan asupan nutrisi harian tercukupi dengan mengonsumsi buah dan sayur segar yang kaya akan vitamin, mineral, dan serat. Makanan bergizi dapat membantu memperkuat sistem imun selama cuaca ekstrem.
Dengan menerapkan lima langkah sederhana ini, masyarakat diharapkan dapat menjalani musim kemarau dengan lebih sehat dan nyaman. Apabila mulai merasakan gejala seperti demam, batuk, diare, atau kelelahan yang tidak biasa, segera kunjungi fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
(Sahil untuk Indonesia)