lognews.co.id, Batang - Badan Pelatihan Pertanian (Bapeltan) Jawa Tengah menggelar Bimbingan Teknis Agribisnis Budidaya Tanaman Tembakau di Desa Kemesu, Kecamatan Reban, Kabupaten Batang, Rabu (11/6/25).
PPL Wilayah Desa Kemesu Reban Herfandi Setiawan mengatakan, bahwa hari ini ada kegiatan Bimtek mengenai budidaya tanaman tembakau yang digelar mulai tanggal 10 Juni sampai 12 Juni 2025. Kegiatan ini dilakukan pada 2 lokasi yakni Desa Kemesu ada 30 peserta dan Desa Adinuso ada 30 peserta yang berasal dari kelompok tani.
“Pelatihan yang diberikan pada hari pertama penjelasan materi tentang budidaya tembakau secara benar. Untuk hari kedua ini praktek pembenihan tanaman tembakau dan praktek pembuatan pupuk organiknya supaya menghasilkan kualitas yang bagus,” jelasnya.
Tujuannya peserta dapat memantapkan lagi dalam budidaya tanaman tembakau yang memiliki potensi bagus di wilayah reban ini.
“Melihat daerah Reban dataran disini sangat cocok karena lebih hangat dan tidak terlalu dingin seperti di Bawang,” terangnya.
Praktisi Budidaya Tanaman Tembakau Suripto menambahkan, potensi budidaya tanaman tembakau sangat bagus untuk para petani yang berada di Wilayah Reban dan Bawang.
“Saya sendiri menggeluti tanaman tembakau sudah sejak tahun 90an yang produktivitasnya sangat bagus. Pada tahun kemarin saja budidaya tanaman tembakau dalam lahan 1 hektar bisa produksi mencapai 8 ton tembakau basah,” ungkapnya.
Adanya Bimtek ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan peserta dalam hal penanganan panen dan pascapanen tembakau agar kualitas tembakau yang dihasilkan sesuai dengan standar pasar.
“Jadi, nantinya mampu mengurangi kerugian petani tembakau dan meningkatkan nilai jual tembakau yang dihasilkannya, sehingga manfaatnya meningkatkan kualitas dan keamanan produk,” tegasnya.
Sementara itu, Peserta Pelatihan Mistari menyampaikan, terima kasih adanya Bimtek ini dapat menggugah semangat kembali dalam budidaya tanaman tembakau di Desa Kemesu. Karena pada tahun 1960 sebenarnya disini banyak yang menjadi petani tembakau. Tapi setelah tahun 1980 mulai beralih ke tanaman yang lain karena kurangnya pelatihan seperti ini.
“Dengan adanya Bimtek budidaya tanaman tembakau kami para petani sangat terbantu ilmu yang diberikan seperti pembibitan dan cara peningkatan produktivitas tembakaunya,” ujar dia. (AS Saeful Husna Kabiro Batang, Jateng)