lognews.co.id, Palembang – Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Pemprov Sumsel) di bawah kepemimpinan Gubernur Herman Deru kembali menunjukkan komitmennya mempersiapkan generasi muda yang tangguh menyambut bonus demografi menuju Indonesia Emas 2045 melalui program Retret Laskar Pandu Satria. Program ini ditujukan untuk membina anak-anak yang mengalami kesulitan di sekolah. Pengumuman tersebut disampaikan langsung oleh Gubernur Herman Deru saat membuka pendidikan karakter Laskar Pandu Satria pada Rabu (25/6/2025) di Palembang.
Retret Laskar Pandu Satria yang resmi dimulai pada Juli 2025 ini diikuti oleh 100 siswa SMA dan SMK dari enam kabupaten/kota di Sumsel, yaitu Banyuasin, Muara Enim, Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir, Prabumulih, dan Palembang. Program ini merupakan langkah strategis Pemprov Sumsel untuk mengatasi kenakalan remaja seperti tawuran, bullying, penyalahgunaan narkoba, dan keterlibatan geng motor dengan pendekatan pembinaan karakter yang humanis dan edukatif. Retret berlangsung selama 10 hingga 14 hari pada masa libur sekolah agar tidak mengganggu proses belajar.
Selama retret, peserta mendapat pelatihan kepanduan, kepemimpinan, kedisiplinan, penguatan mental, serta materi hukum dan teknologi. Pelatihan ini dibimbing oleh tenaga profesional, konselor, tokoh masyarakat, aparat keamanan, dan fasilitator lintas sektor. Program ini juga menjadi solusi nyata bagi sekolah dan orang tua dalam membina anak-anak yang membutuhkan perhatian khusus.
Pemprov Sumsel berencana menjadikan Retret Laskar Pandu Satria sebagai program berkelanjutan dengan evaluasi berkala untuk menyempurnakan desain dan menyesuaikan dengan dinamika sosial yang terus berkembang. Program ini didukung mitra kuat seperti TNI, Polri, dan Kejaksaan guna memastikan pembinaan anak-anak bebas dari pengaruh negatif seperti miras, narkoba, dan pergaulan bebas.
Retret ini merupakan inisiasi Gubernur Herman Deru untuk mendidik pemuda bermasalah sosial atau perilaku agar tumbuh menjadi pribadi lebih baik dan siap bersaing secara positif. Dalam sambutannya, Gubernur HD menyampaikan bahwa para siswa yang mengikuti retret adalah anak-anak yang sadar akan kekurangannya dan siap digembleng menjadi pribadi kuat. “Anak-anak yang kita terima saat ini, atas persetujuan orang tua dan guru mereka, adalah anak-anak yang patut kita hargai. Mereka sadar akan kekurangannya dan siap digembleng menjadi pribadi kuat serta siap berkompetisi secara positif,” ujarnya.
Program ini menjadi momentum kebangkitan pendidikan karakter di Sumsel yang telah digaungkan sejak 2020. Gubernur HD juga mengingatkan bahwa bonus demografi 2045 bukan sekadar peringatan 100 tahun Indonesia merdeka, melainkan kesiapan pemuda Indonesia bersaing di kancah global. Ia menekankan pentingnya penguasaan teknologi, khususnya Artificial Intelligence (AI), sebagai kunci keberhasilan generasi muda di masa depan. “AI adalah teknologi yang suka tidak suka harus kita kuasai. Kita tidak boleh jadi pecundang, justru harus jadi penguasa dan pemanfaat teknologi baru ini,” tegasnya.
(Amri – untuk Indonesia)