PEMILU
الأحد، 15 حزيران/يونيو 2025

20 Permainan Tradisional Indonesia yang Seru dan Penuh Makna, Cocok Dimainkan Saat Liburan

تعطيل النجومتعطيل النجومتعطيل النجومتعطيل النجومتعطيل النجوم
 

lognews.co.id, indramayu – Di tengah maraknya gim digital, permainan tradisional Indonesia tetap menyimpan daya tarik tersendiri. Selain menyenangkan, permainan ini juga sarat nilai kebersamaan, kreativitas, hingga ketangkasan fisik. Libur sekolah bisa jadi momen yang pas untuk mengenalkan kembali permainan-permainan khas Nusantara kepada generasi muda.

Berikut 20 permainan tradisional Indonesia beserta penjelasan cara memainkannya:

Layang-layang
Layang-layang diterbangkan menggunakan benang di area terbuka berangin. Pemain mengendalikan arah dan kestabilan layang-layang agar tidak jatuh, bahkan bisa saling “adu” layangan di udara.

Congklak (Dakon)
Menggunakan papan berlubang dan biji congklak (biasanya dari kerang atau biji-bijian). Dua pemain bergantian menyebar biji ke lubang-lubang hingga habis, sambil menyusun strategi untuk mengumpulkan biji terbanyak di lubang “lumbung”.

Engklek
Menggambar kotak di tanah, lalu pemain melompat dengan satu kaki sambil melempar gaco (koin/batu kecil) ke dalam kotak. Pemain harus menyelesaikan semua kotak tanpa menyentuh garis.

Lompat Karet
Tali dari rangkaian karet dipasang dan dinaikkan levelnya: dari mata kaki, lutut, hingga kepala. Pemain harus melompati tanpa menyentuh karet.

Gobak Sodor
Dua tim bermain; satu tim berjaga di garis vertikal dan horizontal, tim lainnya berusaha menembus garis penjagaan tanpa tersentuh.

Egrang
Menggunakan tongkat panjang sebagai alat pijakan untuk berjalan. Dibutuhkan keseimbangan ekstra agar tidak jatuh.

Bakiak
Sandal panjang dari kayu dipakai oleh tiga orang atau lebih. Mereka berjalan bersamaan, melangkah serentak. Cocok dimainkan dalam lomba kekompakan.

Gasing
Mainan dari kayu atau plastik yang diputar menggunakan tali. Gasing yang berputar paling lama menjadi pemenang.

Kelereng (Gundu)
Bermain dengan melempar kelereng ke dalam lingkaran di tanah untuk mengeluarkan kelereng lawan. Akurasi lemparan jadi kunci.

Petak Umpet
Satu pemain mencari, sementara yang lain bersembunyi. Jika tertangkap, giliran pemain tersebut jadi pencari.

Ular Naga
Dua orang membuat “gerbang” dengan tangan. Anak-anak lain berbaris dan melewati sambil bernyanyi. Di akhir lagu, anak yang tertangkap gerbang harus memilih “tim” untuk bermain ronde selanjutnya.

Jamuran
Anak-anak membuat lingkaran dan bernyanyi sambil berputar. Saat lagu berhenti, semua harus menirukan bentuk yang diminta pemimpin permainan, misalnya "jamur berdiri satu kaki".

Masuntik
Permainan asal Bali menggunakan dua batang kayu. Satu kayu disentil agar melayang, lalu ditangkap atau dipukul oleh kayu lainnya.

Sepak Raga
Bola dari rotan ditendang secara bergantian oleh pemain dalam lingkaran. Tujuannya agar bola tetap melayang dan tidak jatuh ke tanah.

Sepak Tekong
Sejenis petak umpet, tetapi pemain harus menendang kaleng (tekong) untuk menyelamatkan teman yang tertangkap.

Bentengan
Dua tim saling menyerang dan bertahan. Pemain harus menyentuh benteng lawan tanpa tertangkap, lalu kembali ke markas.

Kucing-kucingan
Satu anak jadi “kucing” yang mengejar “tikus”. Anak-anak lain membentuk lingkaran sambil melindungi tikus dan menghalangi kucing masuk.

Galah Panjang
Mirip gobak sodor, pemain melewati area yang dijaga penjaga garis. Jika berhasil menyeberang dan kembali, tim dapat poin.

Pletokan dan Ketapel
Permainan tembak-tembakan dari bambu atau kayu kecil. Proyektilnya bisa dari kertas, biji, atau buah kecil. Perlu kejelian membidik.

Lari Balok
Pemain berjalan dengan dua balok di bawah kakinya. Keseimbangan dan kecepatan menjadi kunci menang dalam permainan ini.

Permainan tradisional tidak hanya melatih fisik, tapi juga melatih sosial emosional anak, seperti kerja sama, kejujuran, dan sportivitas. Saat liburan, yuk ajak anak-anak bermain di luar rumah dengan permainan tempo dulu yang tetap relevan dan asyik sampai sekarang (sahil untuk Indonesia)