PEMILU
الأحد، 15 حزيران/يونيو 2025

Kaledo, Masakan Daging Berkuah Khas Palu yang Bikin Semangat Tiap Suapan

تعطيل النجومتعطيل النجومتعطيل النجومتعطيل النجومتعطيل النجوم
 

lognews.co.id — Di antara ragam kuliner khas Nusantara, Kaledo menempati tempat istimewa di hati masyarakat Palu, Sulawesi Tengah. Sajian ini dikenal sebagai olahan daging dan tulang berkuah yang kaya rasa, segar, dan mampu membangkitkan selera makan, terutama jika disantap dalam keadaan hangat bersama singkong rebus.

Kaledo sejatinya merupakan akronim dari Kaki Lembu Donggala, meski kini bukan hanya kaki yang dimasak, melainkan bagian daging dan tulang lainnya—yang penting masih segar. Kesegaran bahan inilah yang menjadi kunci utama kenikmatan Kaledo. Daging yang baru dipotong memberikan cita rasa lebih juicy, sementara tulang-tulang besar menyumbang kaldu gurih yang menyatu sempurna dalam kuahnya.

Rahasia Kuah Segar Kaledo
Satu hal yang tidak boleh luput adalah busa dari lemak yang keluar selama proses perebusan. Busa ini sebaiknya tidak dibuang ke saluran air, karena lemak bisa membeku dan menyumbat pipa. Solusinya? Buanglah ke kebun atau tempat penampungan khusus.

Kuah Kaledo tampak sederhana, namun memiliki karakter khas. Dua bumbu utama menjadi penentu rasa:

Asam Jawa mentah yang direbus hingga buahnya pecah, menghasilkan cita rasa asam alami yang segar.

Cabai rawit hijau yang diulek kasar dan dimasukkan di akhir proses memasak, agar warna hijaunya tetap segar dan tidak langu.

Selain itu, daun jeruk dan daun bawang turut menambah aroma harum yang menenangkan. Beberapa penikmat Kaledo bahkan menambahkan gajih (lemak sapi) untuk memperkaya cita rasa dan membuat kuahnya semakin gurih serta menggoda.

Singkong, Pendamping Setia
Berbeda dengan soto atau sop pada umumnya yang disajikan bersama nasi atau lontong, Kaledo justru bersanding mesra dengan singkong rebus. Tekstur singkong yang lembut dan hangat berpadu sempurna dengan kuah Kaledo yang asam pedas. Namun, tak semua singkong bisa menghasilkan hasil akhir yang sama. Tingkat kematangan dan jenis singkong sangat memengaruhi rasa; singkong putih yang empuk jadi pilihan utama.

Kaledo bukan sekadar masakan, melainkan bagian dari warisan kuliner yang memperkaya khazanah budaya Palu. Kesederhanaan bahan, kekuatan rasa alami dari daging segar, serta sentuhan asam pedas cabai rawit hijau menciptakan harmoni rasa yang tak terlupakan.

Satu mangkuk Kaledo, satu cerita dari tanah Sulawesi yang wajib dicoba siapa pun pencinta kuliner nusantara.

(Sahil untuk indonesia)