lognews.co.id, Indonesia - Pagi yang 'ceudeum' tidak menyurutkan semangat para Pengawas pembangunan Politeknik Tanah Air untuk menunaikan tugas sucinya, waktu menunjukkan pukul 07.00 WIB dan mereka sudah berkumpul briefing untuk mendapatkan 'Wahyu' dari Jibril sebagai koordinator lapangan. Jibril ini yang menurut ustazah Ridaningsih seorang yang dengan ikhlas unlimited, seperti tidak kenal lelah menjadi komandan lapangan yang mumpuni.
Jibril pun memberikan pencerahan progres pembangunan dan target pengerjaan hari Sabtu (6/12), sementara matahari masih malu-malu menampakkan sinarnya ke bumi Maskumambang. Para pengawas yang hadir : Asrul Alamsyah, Syafrudin Ahmad, Hari Fathuri, Warsun dan Muhtar Fatwa yang disebut 'Ahl Sabbat' (Tim Pengawas di hari Sabtu).
Pengerjaan pembangunan hari ini meliputi : Penggalian sub soil, Pemindahan top soil dan
Pruning pohon jati di lahan basis dan pemindahan pohon jati dari Politeknik ke lahan basis (jika cuaca bagus). alat berat, eksavator yang beroperasi 2 unit.

Kelincahan duet eksavator yang me'langsir'kan (istilah Jibril) sub soil, mengingatkan kehebatan "Robot Tranformer" warna kuning bernama Bumblebee, ia adalah Autobot kecil yang setia, lincah, dan sering bertransformasi menjadi mobil kompak berwarna kuning.
Pengawas berbagi lokasi pengawasan, 3 orang (Hari, Warsun dan Muhtar) ke lokasi Basis. Perjalanan yang berat melalui track jalan dengan genangan air berlumpur dan licin dilalui dengan bertungkuslumus. Di lokasi sedang dilakukan proning pohon jati. Manakala jalan sudah bisa dilalui Bigjhon akan memudahkan pemindahan pohon yang sudah diproning. Di lokasi Basis, juga sedang dilakukan pematokan untuk pohon yang baru dipindahkan agar kokoh.

Di lokasi Basis, Kita disuguhi pemandangan yang mengagumkan, terhampar luas kebun durian hitam dan kebun mangga. Menara Masjid Rahmatan Lil'alaminpun ikut mengawasi bagi mereka yang sedang menata impian dengan landasan ajaran ilahi yang digambarkan bumi yang hijau sebagai tanda kebesaran Allah dan sumber kehidupan, termaktub dalam QS. Al-Hajj ayat 5 ("...lalu Kami tumbuhkan dengan air itu kebun-kebun yang berpemandangan indah, yang kamu sekali-kali tidak mampu menumbuhkan pohon-pohonnya...") dan QS. Al-An'am ayat 99 ("...lalu Kami tumbuhkan dengan air itu tanaman yang subur")

Di lokasi pembangunan gedung Politeknik, 2 pengawas senior Asrul Alamsyah dan Syafrudin Ahmad, dengan cermat mengawasi pemindahan Sub soil 35x 11 m, Top soil 10x10 m
Jam 17.00 WIB tugas pengawasan usai sepanjang hari tidak turun hujan, namun lokasi proyek dalam kondisi berlumpur. Power mindset karyawan sungguh luar biasa. Kondisi tanah yang basah memudahkan eksavator untuk menggali tanah lebih ringan. Tidak mengeluhkan kondisi yang ada, justru mereka berpikir itulah pertolongan Allah SWT kepada Al-Zaytun dan proses pembangunan Politeknik Tanah AIR.
Selanjutnya laporan diterima Syaikh Al-Zaytun dan istimewa sekali Tim Pengawas Ahl Sabbat dijamu Duren. Ekslusif, Syaikh memberikan pencerahan pula tentang budidaya duren dan prospek duren di Indonesia pada Khususnya.
Hikmah menjadi pengawas pembangunan Politeknik Tanah AIR.
Ajaran Ilahi berakar pada prinsip amanah (kepercayaan) dan muraqabah (merasa diawasi oleh Allah), yang bertujuan untuk mewujudkan kesejahteraan bagi kemanusiaan, seperti :
1. Menjamin Terwujudnya Kemaslahatan Umum (Maslahah Ammah)
Tujuan utama pembangunan ini adalah mencapai kesejahteraan manusia secara holistik, pilosofis, spiritual, moral, sosial, maupun ekonomi. Pengawasan memastikan bahwa proyek pembangunan berjalan sesuai rencana untuk memenuhi infrastruktur yang aman dan fungsional, dan bukan sebaliknya menimbulkan bahaya atau kerusakan.
2. Mencegah Kerusakan dan Bahaya (Menolak Mudarat)
Ajaran ilahi melarang segala aktivitas yang membahayakan orang lain, baik secara material maupun moral. Pengawas berfungsi mencegah terjadinya praktik-praktik yang merugikan, seperti penggunaan bahan bangunan berkualitas rendah, penyelewengan anggaran, atau pembangunan yang merusak lingkungan, yang pada akhirnya dapat menimbulkan bencana atau kerugian bagi masyarakat.
3. Menegakkan Prinsip Keadilan dan Akuntabilitas
Pengawasan membantu menegakkan keadilan dalam distribusi manfaat pembangunan. Dengan adanya pengawasan, setiap pihak yang terlibat, dapat dimintai pertanggungjawaban (akuntabilitas) atas tugas dan penggunaan sumber daya yang telah diamanahkan.
4. Optimalisasi Efisiensi dan Efektivitas
Melalui pengawasan, hambatan dalam pelaksanaan proyek dapat diminimalisir atau segera diidentifikasi dan diperbaiki. Hal ini memastikan pelaksanaan pekerjaan berjalan sesuai kebijakan, rencana, anggaran, dan tenggat waktu yang telah ditetapkan, sehingga tujuan dapat dicapai secara efektif dan efisien.
5. Memupuk Sifat Muraqabatullah (Merasa Diawasi Allah)
Bagi manusia beriman, pengawasan tidak hanya bersifat eksternal oleh manusia, tetapi yang terpenting adalah pengawasan internal, yaitu kesadaran bahwa Allah SWT senantiasa mengawasi setiap perbuatan, baik yang terlihat maupun tersembunyi (QS. At-Taubah: 105).
Hikmah ini mendorong pengawas untuk bertindak jujur, amanah, dan profesional, meskipun tanpa pengawasan langsung dari atasan, namun kesadaran akan janji Darma Bakti menjadi pondasi mental yang tak lekang oleh situasi dan kondisi apapun.
Wallohu 'alam bia showab.
(MF)



