Thursday, 31 July 2025

Ribka Tjiptaning: Tanpa Kudatuli, Tak Akan Ada Anak Tukang Kayu Jadi Presiden

User Rating: 4 / 5

Star ActiveStar ActiveStar ActiveStar ActiveStar Inactive
 

lognews.co.id, Jakarta – Politikus senior PDI Perjuangan, Ribka Tjiptaning, menegaskan bahwa peristiwa 27 Juli 1996 atau Kudatuli merupakan titik balik penting dalam sejarah demokrasi Indonesia. Menurutnya, tanpa peristiwa tersebut, tidak mungkin rakyat kecil bisa menembus struktur kekuasaan di negeri ini.

“Kalau tidak ada 27 Juli, tidak ada anak buruh jadi anggota DPR, tidak ada anak petani jadi gubernur, tidak ada anak tukang kayu jadi presiden,” kata Ribka dalam pidatonya saat peringatan 29 tahun Kudatuli di kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta Pusat, Minggu (27/7/25).

Ribka menyampaikan bahwa Kudatuli peristiwa penyerangan kantor DPP PDI di era Orde Baru adalah pengorbanan nyata para kader dan rakyat dalam memperjuangkan demokrasi. Namun, ia juga menyampaikan keprihatinannya terhadap kondisi demokrasi saat ini yang menurutnya telah mengalami kemunduran.

“Sekarang demokrasi sudah error,” ujarnya tegas, sambil menyerukan agar kader PDIP kembali menunjukkan militansi dalam menghadapi tantangan politik ke depan, khususnya menyongsong Pemilu 2029.

Peringatan Kudatuli kali ini diisi dengan tabur bunga dan doa bersama di halaman kantor DPP PDIP yang menjadi lokasi bentrokan berdarah 29 tahun lalu. Aksi itu dihadiri oleh sejumlah kader senior dan aktivis reformasi.

Ribka juga mengingatkan bahwa semangat reformasi harus tetap dijaga agar tidak direduksi menjadi sekadar slogan. Ia menyindir bahwa cita-cita awal perjuangan kini banyak dilupakan oleh para elit yang dulu lahir dari rahim penderitaan rakyat. (Amri-untuk Indonesia)