Oleh Ali Aminulloh
lognews.co.id - Indramayu, 20 Juli 2025 – Ma'had Al-Zaytun kembali menjadi sorotan dalam dunia pendidikan Indonesia dengan digulirkannya Pelatihan Pelaku Didik ke-9. Acara yang dihadiri oleh lebih dari 2.500 peserta dari berbagai elemen pendidikan ini, mengusung tema besar "Transformasi Revolusioner Pendidikan Berasrama Demi Terwujudnya Indonesia Modern di Abad ke-21 dan Usia 100 Tahun Kemerdekaan." Pelatihan ini menjadi forum penting untuk mengelaborasi gagasan "Novum Gradum" dan kurikulum L-STEAM yang diinisiasi oleh Syaykh Al-Zaytun Abdussalam Panji Gumilang, serta untuk mempersiapkan generasi masa depan yang adaptif terhadap tantangan Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0.
Gagasan L-STEAM dan Peran Hukum sebagai Panglima Pendidikan Abad ke-21
Narasumber utama pelatihan, Prof. Dr. Dinn Wahyudin, M.A., Guru Besar Bidang Pengembangan Kurikulum dan Ketua Umum Himpunan Pengembang Kurikulum Indonesia (HIPKIN), memberikan pencerahan mendalam mengenai kurikulum L-STEAM. L-STEAM, yang merupakan akronim dari Law, Science, Technology, Engineering, Art, and Mathematics, menempatkan "Law" (Hukum) sebagai fondasi utama. Konsep ini menunjukkan pemahaman Al-Zaytun bahwa Indonesia adalah negara hukum, dan meletakkan hukum sebagai panglima di berbagai bidang adalah bukti kecerdasan dan kebijaksanaan. Prof. Dinn Wahyudin menegaskan bahwa pendekatan ini inovatif dan belum banyak ditemukan dalam literatur global, menjadikannya ikon yang patut diacungi jempol. Penerapan hukum dalam setiap aspek pendidikan, mulai dari aturan di lingkungan pesantren hingga integrasinya dalam mata pelajaran, bertujuan membentuk individu yang sadar dan taat hukum sejak dini, mempersiapkan mereka memasuki era 6.0 dengan bekal etika dan kesadaran hukum yang kuat.
Al-Zaytun: Pionir Pendidikan Terpadu dengan Visi Toleransi dan Perdamaian
Visi dan misi Al-Zaytun sebagai pusat pendidikan pengembangan budaya toleransi dan perdamaian untuk masyarakat sehat, cerdas, dan manusiawi, mendapat apresiasi tinggi dari Prof. Dr. Dinn Wahyudin. Beliau menyoroti sistem pendidikan terpadu dan konsep "one-pipe education system" yang diterapkan di Al-Zaytun sebagai sebuah keunikan yang luar biasa. Sistem ini memungkinkan integrasi berbagai aspek kehidupan dan ilmu pengetahuan, mendekatkan siswa pada situasi nyata sehari-hari. Selain itu, Al-Zaytun dikenal sebagai pesantren modern dengan fasilitas yang memadai dan lingkungan yang kondusif, mendukung terbentuknya komunitas Nusantara dan dunia. Komitmen terhadap budaya toleransi dan semangat perdamaian diajarkan sejak dini, menjadikan Al-Zaytun sebagai barometer dalam mendidik generasi muda untuk menjadi "global citizenship" yang cinta damai dan kolaboratif, bukan pemicu konflik.
Melampaui Kurikulum Konvensional: Implementasi "Deep Learning" dan Sentuhan Manusiawi
Pelatihan ini juga membahas implementasi "deep learning" (pembelajaran mendalam) yang baru saja dirilis oleh KemendikDasmen, sejalan dengan visi Al-Zaytun untuk pendidikan bermutu. Prof. Dinn Wahyudin menekankan pentingnya pendekatan pedagogis yang berbeda dalam mengimplementasikan kurikulum L-STEAM, yaitu dengan menghadirkan narasumber profesor di bidang relevan dan pelatihan mingguan bagi para pelaku didik. Konsep "smiling teachers" yang diusung, menekankan pentingnya sentuhan manusiawi dari para pendidik, menciptakan lingkungan belajar yang nyaman dan membahagiakan bagi siswa. Selain itu, diskusi mengenai kesehatan jasmani dan rohani siswa, serta peran semua elemen ekosistem pendidikan—mulai dari guru olahraga hingga pengelola kantin—dalam mendukung visi tersebut, menunjukkan komitmen Al-Zaytun terhadap pengembangan potensi peserta didik secara utuh. Al-Zaytun juga berupaya mengintegrasikan intra-kurikuler, ko-kurikuler, dan ekstra-kurikuler untuk memperkaya pengalaman belajar siswa, bahkan melibatkan para "petani penyangga ketahanan pangan Indonesia (P3KPI)" sebagai bagian dari proses pembelajaran nyata.
Epilog: Visi Pendidikan Al-Zaytun menghantarkan Anak Bangsa Menuju Indonesia Emas 2045
Di tengah dinamika zaman yang terus berubah, Ma'had Al-Zaytun berdiri sebagai mercusuar inovasi pendidikan, berani merancang kurikulum yang tidak hanya relevan dengan masa kini, tetapi juga visioner untuk masa depan. Dengan fondasi hukum yang kuat, semangat toleransi dan perdamaian yang membara, serta sentuhan manusiawi dalam setiap proses pembelajarannya, Al-Zaytun tak hanya mencetak generasi cerdas, tetapi juga pribadi-pribadi utuh yang siap berkontribusi nyata bagi kejayaan Indonesia dan perdamaian dunia. Ini adalah langkah nyata menuju Indonesia Emas 2045, di mana setiap anak bangsa tumbuh menjadi individu yang mandiri, berkarakter, dan senantiasa berpedoman pada nilai-nilai Pancasila.