lognews.co.id, Depok – Profesor Suryadi, Guru Besar Ilmu Keamanan Data di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, berhasil mengembangkan teknik kriptografi inovatif berbasis fungsi chaos yang mampu meningkatkan perlindungan keamanan data digital di tengah maraknya serangan siber. Dengan rata-rata 158 serangan siber per detik sepanjang Januari–Juni 2024 menurut Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), inovasi ini menjadi sangat penting untuk mengantisipasi ancaman global yang semakin kompleks. (24/7/25)
Teknik kriptografi yang dikembangkan Prof. Suryadi menggabungkan dua pendekatan utama, yaitu enkripsi menggunakan keystream cipher dan block cipher, yang dirancang untuk mengamankan data baik saat penyimpanan maupun transmisi. Selain itu, inovasi ini juga menerapkan sistem pendeteksi penyusup yang dinamis serta integrasi steganografi, guna menangkal ancaman seperti manipulasi gambar atau deepfake yang saat ini marak digunakan untuk kampanye negatif dan penyebaran fitnah di media sosial.
Inovasi ini selaras dengan Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2023 tentang Strategi Keamanan Siber Nasional dan manajemen krisis siber, mendukung agenda pembangunan berkelanjutan SDGs nomor 9 dan 11 terkait inovasi industri dan keamanan kota. Prof. Suryadi menekankan pentingnya advokasi matematika lewat algoritma kriptografi inovatif demi mencapai sistem perlindungan data yang efektif dan berdaya saing tinggi di tingkat global.
Sebagai latar belakang, Prof. Suryadi menuntaskan pendidikan sarjana pada FMIPA UI tahun 1990, magister di ITB tahun 1998, dan doktor di Fakultas Teknik UI tahun 2013, kemudian dikukuhkan sebagai guru besar pada tahun 2025. (Amri-untuk Indonesia)
