Saturday, 02 August 2025

Indonesia Berduka, Mantan Menteri Agama Suryadharma Ali Tutup Usia

User Rating: 5 / 5

Star ActiveStar ActiveStar ActiveStar ActiveStar Active
 

lognews.co.id – Indonesia kembali kehilangan salah satu tokoh penting dalam bidang keagamaan. Suryadharma Ali, yang pernah menjabat sebagai Menteri Agama Republik Indonesia periode 2009 hingga 2014, wafat pada Kamis dini hari sekitar pukul 04.18 WIB di Rumah Sakit Mayapada, Jakarta. Kepergian beliau menjadi duka mendalam bagi banyak kalangan, terutama di lingkungan pendidikan Islam.

Jenazah disemayamkan di rumah duka yang berlokasi di Cipinang Cempedak, Jakarta Timur, sebelum direncanakan dimakamkan di kawasan Pondok Pesantren Miftahul 'Ulum, Bekasi. Sejak pagi, sejumlah kerabat dan tokoh masyarakat mulai berdatangan untuk memberikan penghormatan terakhir.

Sosok Suryadharma Ali dikenal luas karena kontribusinya terhadap pembangunan dan pengembangan pendidikan Islam di Indonesia. Salah satu warisan kebijakan yang ia tinggalkan adalah peresmian Institut Agama Islam Az Zaytun Indonesia (IAI AL-AZIS), sebuah perguruan tinggi Islam yang terletak di Desa Mekarjaya, Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

Lembaga ini resmi berdiri pada 12 Desember 2012, dengan keluarnya izin operasional berdasarkan Keputusan Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama RI Nomor 2673 Tahun 2012. Sebagai menteri saat itu, Suryadharma Ali menjadi figur sentral dalam peresmian kampus tersebut. Kehadirannya menandai komitmen negara dalam mendorong akses pendidikan tinggi berbasis keislaman hingga ke pelosok daerah.

Kini, IAI AL-AZIS telah menjadi wadah pembelajaran dan pengembangan bagi generasi muda yang ingin mendalami ilmu agama dan sosial keislaman. Kehadiran kampus ini menjadi bukti nyata perhatian pemerintah, khususnya Kementerian Agama, dalam memperluas jangkauan pendidikan Islam yang berkualitas.

Kepergian Suryadharma Ali meninggalkan jejak panjang dalam sejarah kebijakan keagamaan nasional. Meskipun raganya telah tiada, namun kontribusi dan dedikasinya akan terus hidup dalam berbagai institusi dan kebijakan yang pernah ia rintis. (sahil untuk indonesia)