PEMILU
Wednesday, 21 May 2025

TNI AD dan Aparat Terkait Sterilkan Lokasi Gudang Amunisi Garut, Penyelidikan Masih Berlangsung

Star InactiveStar InactiveStar InactiveStar InactiveStar Inactive
 

lognews.co.id, Garut – Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana menyampaikan belasungkawa mendalam atas gugurnya para prajurit dan mengungkapkan peristiwa ledakan bom kedaluwarsa yang terjadi di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, pada Senin (12/2/’25) sekitar pukul 09.30 WIB.

Brigjen TNI Wahyu Yudhayana menerangkan bahwa pada awal kegiatan personel telah melakukan pengecekan prosedur terhadap petugas dan lokasi peledakan, dan semuanya dinyatakan aman. Selanjutnya, dibuat dua lubang sumur untuk pemusnahan amunisi TNI AD yang kemudian diledakkan dengan detonator, dan proses ini berjalan lancar. Setelah itu personel mengisi satu lubang yang telah disiapkan untuk menghancurkan detonator yang sebelumnya dipakai untuk meledakkan dua lubang sumur.

Detonator itu dimasukkan ke dalam lubang, lanjut Wahyu, untuk dimusnahkan dengan cara yang sama dengan pemusnahan amunisi sebelumnya namun saat penyusunan detonator di dalam lubang, tiba-tiba terjadi ledakan yang menyebabkan 13 orang meninggal dunia.

Brigjen TNI Wahyu Yudhayana Ia mengajak seluruh masyarakat untuk mendoakan para korban dan menegaskan bahwa investigasi menyeluruh akan dilakukan untuk mengungkap penyebab insiden.

 “Kami akan menyampaikan informasi selanjutnya kepada publik setelah proses penyelidikan rampung,” ujarnya

Lokasi insiden diketahui berada di lahan milik Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Garut yang sudah rutin digunakan untuk pemusnahan amunisi afkir dan posisinya jauh dari permukiman warga. Meski demikian, dalam insiden ini terdapat korban jiwa dari prajurit TNI AD yang dikenal berdedikasi tinggi.

Selain prajurit, terdapat pula masyarakat sipil yang menjadi korban. TNI AD memastikan seluruh korban akan mendapatkan penanganan terbaik dan hak-haknya dipenuhi.

Hingga saat ini, aparat gabungan masih melakukan sterilisasi area dan memastikan tidak ada lagi bahan berbahaya yang dapat membahayakan petugas maupun masyarakat sekitar. Koordinasi terus dilakukan dengan pihak BKSDA, pemerintah daerah, dan instansi terkait lainnya.

Berdasarkan keterangan Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen Kristomei Sianturi, ledakan amunisi di Garut menyebabkan 13 orang tewas, terdiri dari 4 anggota TNI dan 9 warga sipil. Berikut daftarnya:

Korban TNI:

  1. Kolonel Antonius Hermawan
  2. Mayor Anda Rohanda
  3. Kopda Eri Dwi Priambodo
  4. Pratu Aprio Setiawan

Korban Sipil:

  1. Iyus Ibing
  2. Erus Setiawan
  3. Iyus
  4. A Toto
  5. Endang
  6. Ipan
  7. Anwar
  8. Agus Jebrag
  9. Sakamawan

Total korban tewas: 13 orang (4 anggota TNI dan 9 warga sipil).

Saat ini Tim gabungan TNI Angkatan Darat bersama aparat terkait melakukan koordinasi untuk mengamankan dan mensterilkan lokasi insiden di gudang amunisi pusat TNI AD di wilayah Garut, Jawa Barat, Senin (12/5/2025). Langkah ini diambil menyusul kekhawatiran adanya bahan berbahaya yang masih tersisa di area tersebut, sementara proses penyelidikan penyebab insiden masih berjalan. (Amri-untuk Indonesia)