PEMILU
Monday, 16 June 2025

Waspadai Dua Hama Serupa tapi Tak Sama: Sundep dan Putih Palsu Ancam Tanaman Padi

Star InactiveStar InactiveStar InactiveStar InactiveStar Inactive
 

lognews.co.id - Petani padi kembali dihadapkan pada ancaman hama yang kerap merugikan hasil panen. Dua di antaranya adalah hama sundep dan putih palsu, dua serangan yang kerap dianggap serupa karena sama-sama disebabkan oleh ulat. Padahal, kedua hama ini berasal dari jenis ulat dan kupu yang berbeda, serta menyerang dengan cara yang berbeda pula.

Sundep merupakan serangan yang disebabkan oleh ulat penggerek batang padi. Ulat ini bekerja dengan cara menggerek atau memakan batang padi dari dalam, sehingga tanaman tampak layu dan mati di bagian atas. Sementara itu, putih palsu disebabkan oleh ulat penggulung daun, yang menyerang dengan cara menggulung daun dan memakannya, menyebabkan daun rusak dan tidak bisa berfotosintesis dengan baik.

Kendati sama-sama berasal dari jenis ulat, hama ini memiliki induk yang berbeda. Ulat penggerek batang berasal dari kupu-kupu sundep, sedangkan ulat penggulung daun berasal dari kupu putih palsu. Kedua kupu-kupu ini memiliki ukuran tubuh yang relatif sama, sehingga seringkali sulit dibedakan oleh petani awam. Namun, ada beberapa ciri khas yang bisa digunakan sebagai pembeda.

Secara fisik, corak warna dan bentuk tubuh antara kupu sundep dan kupu putih palsu memang memiliki kemiripan. Namun, perbedaan mencolok bisa terlihat dari cara hinggapnya. Kupu sundep saat hinggap cenderung menutup sayapnya ke atas, sedangkan kupu putih palsu membuka sayapnya saat diam di permukaan.

Para penyuluh pertanian mengimbau para petani untuk lebih jeli dalam mengidentifikasi kedua hama ini. Pengetahuan mengenai jenis kupu dan ulat yang menyerang sangat penting untuk menentukan langkah pengendalian yang tepat. Salah satu upaya pencegahan yang bisa dilakukan adalah dengan mengontrol populasi kupu penyebab hama sejak awal melalui perangkap lampu atau pemasangan jaring pelindung.

Serangan sundep dan putih palsu, jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat, dapat menyebabkan penurunan hasil panen secara drastis. Oleh karena itu, pemahaman petani terhadap ciri-ciri hama dan teknik pengendaliannya harus terus ditingkatkan melalui pelatihan dan penyuluhan. (sahil untuk indonesia)