lognews.co.id, Jakarta – TikTok Shop, layanan toko online di bawah naungan ByteDance yang kini beroperasi di Indonesia, dilaporkan akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap ratusan karyawannya. Langkah ini menyusul merger dengan Tokopedia pada tahun lalu dan merupakan bagian dari upaya efisiensi biaya serta restrukturisasi operasional perusahaan di Tanah Air.

Sebelum merger, Tokopedia juga pernah melakukan PHK pada 2024 dengan merumahkan sekitar 450 pegawai. Para pekerja yang terkena PHK mendapatkan sejumlah benefit, seperti uang pesangon sebesar 1,75 kali gaji, uang penghargaan masa kerja, kompensasi cuti tidak diambil, serta dukungan repatriasi dan program asistensi karyawan. Beberapa karyawan juga mendapatkan fasilitas garden leave, yakni tetap menerima gaji selama masa tertentu meski tidak bekerja.

Berdasarkan laporan Bloomberg dan sejumlah sumber terpercaya, PHK ini akan berdampak pada tim logistik, operasional, pemasaran, dan pergudangan. Gelombang PHK pertama dijadwalkan mulai Juli 2025 mendatang. Setelah pengurangan karyawan, jumlah tenaga kerja gabungan TikTok Shop dan Tokopedia diperkirakan menyusut dari sekitar 5.000 menjadi 2.500 orang.

Seorang juru bicara TikTok menyatakan bahwa perusahaan secara rutin mengevaluasi kebutuhan bisnis dan melakukan penyesuaian organisasi untuk memperkuat struktur serta meningkatkan pelayanan kepada pengguna. (Amri-untuk Indonesia)