lognews.co.id, Cirebon - Pemerintah Kota Cirebon, Jawa Barat, memfokuskan upaya pembangunan sosial melalui realisasi program Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) sebagai prioritas utama untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat prasejahtera. Hingga kini, program ini telah menyasar 22 kepala keluarga (KK) dengan 11 unit rumah diperbaiki total dan 11 lainnya menerima bantuan stimulan untuk perbaikan ringan.
Wali Kota Cirebon, Effendi Edo, menegaskan bahwa program rutilahu bukan hanya solusi jangka pendek, melainkan bagian dari strategi berkelanjutan dalam pengentasan kemiskinan di Kota Cirebon. “Program rutilahu kami jadikan prioritas karena menyentuh kebutuhan dasar masyarakat. Rumah yang layak adalah awal dari kehidupan yang lebih sejahtera,” ujarnya di Cirebon, Rabu (11/6/25).
Kolaborasi menjadi kunci keberhasilan program ini. Pemerintah daerah bekerja sama dengan Baznas sebagai lembaga zakat, serta mendapat dukungan dari pemerintah provinsi dan pusat agar pelaksanaan program dapat berjalan lebih luas dan berkelanjutan. Wali Kota Edo juga meminta camat dan lurah untuk proaktif memverifikasi dan memperbarui data calon penerima bantuan agar penyaluran tepat sasaran dan sesuai kondisi lapangan. “Kita tidak bisa hanya menunggu. Kita harus jemput bola, pastikan data akurat, dan bantuan sampai ke yang benar-benar membutuhkan,” tambahnya.
Ketua Baznas Kota Cirebon, Hamdan, menyatakan lembaganya hadir sebagai mitra strategis pemerintah daerah dalam mempercepat program sosial kemasyarakatan. “Baznas ikut terlibat langsung dalam mendorong kesejahteraan masyarakat melalui program-program seperti rutilahu ini,” katanya. Ia berharap kolaborasi dengan pemerintah kota dapat terus ditingkatkan agar semakin banyak warga yang merasakan manfaat nyata dari program tersebut. “Melalui prioritas program rutilahu, kami ingin memastikan setiap warga memiliki tempat tinggal yang aman, sehat, dan mendukung kehidupan yang lebih baik,” tambah Hamdan. (Amri-untuk Indonesia)