PEMILU
الأحد، 15 حزيران/يونيو 2025

15 Kebiasaan Sehari-hari yang Tanpa Disadari Bisa Merusak Otak, Ini Penjelasannya

تعطيل النجومتعطيل النجومتعطيل النجومتعطيل النجومتعطيل النجوم
 

lognews.co.id – Otak merupakan organ vital yang berperan sebagai pusat kendali seluruh aktivitas tubuh, mulai dari berpikir, mengingat, hingga mengatur gerakan dan emosi. Menjaga kesehatan otak sangatlah penting agar fungsinya tetap optimal seiring bertambahnya usia. Namun, tanpa disadari, banyak orang melakukan kebiasaan-kebiasaan ringan yang ternyata bisa berdampak negatif bagi kesehatan otak.

Berikut adalah 15 kebiasaan yang dapat merusak otak jika dilakukan secara terus-menerus:

1. Mendengarkan Musik Terlalu Keras
Kebiasaan mendengarkan musik dengan volume tinggi, terutama menggunakan earphone, dapat merusak indera pendengaran dan menyebabkan stres pada sel-sel otak. Dalam jangka panjang, ini bisa menurunkan daya ingat dan memicu gangguan neurologis.

2. Kurang Tidur
Waktu tidur yang tidak cukup mengganggu fungsi hippocampus—bagian otak yang berperan penting dalam proses pembentukan memori. Akibatnya, kemampuan otak untuk menyimpan dan mengingat informasi menjadi terganggu, bahkan hanya dalam satu malam tanpa tidur.

3. Tidur Berlebihan
Sebaliknya, tidur terlalu lama juga bukan hal yang sehat. Kebiasaan ini bisa membuat otak menjadi kurang aktif, memperlambat metabolisme tubuh, dan memicu rasa lelah berlebih serta penurunan fungsi kognitif.

4. Merokok dan Terpapar Polusi Udara
Nikotin yang terdapat dalam rokok mempercepat proses penuaan otak dan mengurangi volumenya. Sementara itu, polusi udara mengandung zat berbahaya seperti karsinogen yang bisa menembus penghalang darah-otak dan merusak sel-sel otak.

5. Dehidrasi
Sekitar 75–80% komposisi otak adalah air. Kekurangan cairan dapat menyebabkan berkurangnya fokus, daya konsentrasi, dan kecepatan berpikir. Minum cukup air setiap hari menjadi kunci untuk menjaga performa otak tetap optimal.

6. Pola Makan Berlebihan
Asupan kalori berlebih, terutama dari makanan tinggi lemak dan gula, dapat menyebabkan resistensi insulin di otak yang mengganggu kemampuan berpikir dan memori. Dalam jangka panjang, hal ini meningkatkan risiko gangguan kognitif ringan.

7. Melewatkan Sarapan
Sarapan adalah sumber energi utama bagi otak untuk memulai aktivitas. Melewatkannya dapat menurunkan kadar glukosa dalam darah, sehingga mengganggu kemampuan otak dalam berkonsentrasi dan menyelesaikan tugas-tugas intelektual.

8. Isolasi Sosial
Kurangnya interaksi sosial dapat menimbulkan perasaan kesepian yang berkontribusi pada meningkatnya risiko stres, depresi, dan penurunan fungsi kognitif. Interaksi sosial yang sehat membantu otak tetap aktif dan terlatih.

9. Kurang Aktivitas Kreatif
Aktivitas yang menstimulasi imajinasi seperti membaca, menulis, menggambar, atau menonton film bukan sekadar hiburan. Kegiatan ini melatih berbagai bagian otak agar tetap aktif dan responsif terhadap berbagai jenis informasi.

10. Kurang Bergerak
Tidak cukup bergerak atau berolahraga menghambat aliran darah ke otak. Olahraga rutin terbukti dapat meningkatkan volume otak, memperbaiki suasana hati, serta mengurangi risiko gangguan kognitif, demensia, dan Alzheimer.

11. Minim Paparan Sinar Matahari
Sinar matahari, terutama di pagi hari, penting untuk sintesis vitamin D yang berperan dalam menjaga fungsi otak dan suasana hati. Kekurangan paparan ini bisa menurunkan performa kognitif dan meningkatkan risiko depresi.

12. Konsumsi Gula Berlebihan
Gula dalam jumlah tinggi dapat menurunkan kadar BDNF (Brain-Derived Neurotrophic Factor), protein penting untuk pembentukan sinaps baru dan proses belajar. Selain itu, gula juga dikaitkan dengan peningkatan risiko depresi.

13. Menutup Kepala Saat Tidur
Kebiasaan menutupi kepala dengan selimut saat tidur dapat meningkatkan kadar karbon dioksida di sekitar kepala dan mengurangi asupan oksigen, sehingga berpotensi mengganggu fungsi otak dalam jangka panjang.

14. Memaksakan Diri Bekerja Saat Sakit
Saat tubuh sedang tidak fit, otak pun bekerja dengan kapasitas yang menurun. Memaksa diri bekerja dalam kondisi sakit justru dapat memperlambat proses pemulihan dan mengganggu daya ingat serta konsentrasi.

15. Jarang Berbicara atau Berdiskusi
Berbicara secara aktif merangsang berbagai area otak yang berkaitan dengan bahasa, logika, dan emosi. Kurangnya komunikasi verbal bisa menghambat perkembangan kognitif dan mengurangi kepekaan sosial seseorang.

Tips Menjaga Kesehatan Otak
Untuk itu kamu perlu menerapkan beberapa langkah sederhana yang dapat dilakukan sehari-hari agar kesehatan dan performa otak tetap prima, simak ya:

1. Gunakan earphone dengan volume di bawah 60% dan batasi durasinya.

2. Tidur teratur selama 7–8 jam per malam.

3. Hindari konsumsi rokok dan minimalkan paparan polusi.

4. Perbanyak minum air putih untuk menghindari dehidrasi.

5. Konsumsi makanan bergizi seimbang dan hindari makan berlebihan.

6. Jangan lewatkan sarapan dan batasi konsumsi gula.

7. Jalin komunikasi sosial yang aktif dengan keluarga dan teman.

8. Luangkan waktu untuk kegiatan kreatif dan reflektif.

9. Berolahraga secara rutin, minimal 3 kali seminggu.

10. Usahakan berjemur di pagi hari untuk mendapatkan sinar matahari alami.

11. Jangan tidur dengan kepala tertutup rapat.

12. Istirahat penuh ketika sakit dan jangan memaksakan diri.

13. Latih kemampuan berbicara dan berpendapat dalam forum yang sehat.

Dengan memperhatikan kebiasaan sehari-hari, kita bisa menjaga kesehatan otak yang berperan penting dalam seluruh aspek kehidupan. Kesehatan otak adalah investasi jangka panjang yang tak kalah penting dari kesehatan fisik lainnya. Mulailah dari perubahan kecil hari ini untuk masa depan yang lebih sehat dan produktif. (sahil untuk Indonesia)