PEMILU
Sunday, 15 June 2025

Abdul Mu’ti Ingatkan Bahaya "Profesor Google" Indonesia Tak Kekurangan Akademisi Hebat

Star InactiveStar InactiveStar InactiveStar InactiveStar Inactive
 

lognews.co.id, Semarang – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti menegaskan bahwa Indonesia tidak kekurangan akademisi unggul, namun masyarakat perlu waspada terhadap informasi yang hanya bersumber dari internet atau yang disebutnya sebagai “Profesor Google”. Hal ini disampaikan dalam sambutannya pada Upacara Dies Natalis ke-60 Universitas Negeri Semarang (UNNES), Minggu (8/6/25).

Mu’ti memuji Rektor UNNES, Prof. Dr. Martono, sebagai contoh nyata profesor dengan kapasitas keilmuan tinggi. "Indonesia tidak kekurangan profesor yang hebat. Rektor UNNES adalah contoh nyata profesor dengan integritas dan keilmuan yang kuat," katanya di hadapan sivitas akademika.

Namun, Mu’ti mengingatkan tentang tantangan di era digital, yakni maraknya ketergantungan masyarakat pada mesin pencari seperti Google. Ia menyebut fenomena ini sebagai “profesor Google” dan “ustaz Google”. Menurutnya, perbedaan mendasar terletak pada sumber jawaban. Profesor dan ulama sejati merujuk pada keilmuan dan metodologi ilmiah, sementara jawaban dari internet sangat bergantung pada input masyarakat yang tidak selalu dapat dipertanggungjawabkan secara akademis.

Mu’ti menekankan pentingnya literasi digital dan kemampuan masyarakat dalam membedakan antara informasi berbasis keilmuan dengan opini bebas yang tersebar di internet1. Selain itu, Abdul Mu'ti menerima Anugerah Konservasi dari UNNES karena dinilai memiliki kontribusi luar biasa dalam memajukan nilai-nilai pendidikan, perdamaian, dan kebangsaan.

Acara Dies Natalis ke-60 UNNES ini dihadiri oleh jajaran rektorat, dosen, mahasiswa, serta tokoh pendidikan nasional. Momentum ini dijadikan refleksi untuk memperkuat peran perguruan tinggi dalam menjaga kualitas keilmuan di tengah arus informasi digital yang terus berkembang. (Aries-untuk Indonesia)