lognews.co.id, Indramayu – Nama sesuai dengan hari yang diambil dari perhitungan Primbon Jawa menjadi salah satu keunikkan bagi warga Indramayu, keunikkan tersebut dimulai dari awal masuknya perhitungan Primbon Jawa.

Apa itu Primbon Jawa dan Weton?

Dikutip dari Wikipedia.org Primbon Jawa merupakan kitab warisan leluhur jawa yang berorientasi pada relasi antara kehidupan manusia dan alam semesta. Dalam perhitungan Jawa, masyarakat Indramayu menggunakan perhitungan Weton. Dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Weton adalah hari lahir seseorang dengan pasarannya, yang meliputi Legi, Pahing, Pon, Wage, serta Kliwon. Dalam Bahasa Jawa sendiri, istilah Weton ini memiliki arti sebagai hari kelahiran.

“Hari senin itu Neptunya Kembang punya Kembang kalau kelahiran di hari selasa itu Neptunya Api habis itu semangat membara, kalau kelahiran di Hari Rabu itu Neptunya warnanya hijau artinya segar jadi warnanya hijau artinya segar, hal ini menunjukkan bahwa warna hijau itu artinya bumi, Hari Jumat Neptunya Air, kalau kelahiran di Hari Sabtu Neptunya angin atau udara , Hari Minggu Neptunya Mega artinya diawang-awang artinya bisa jalan kemana saja ngikutin dorongan angin.” Ujar Pak Carkidi, Indramayu (24/1/2024).

Menurut Pak Carkidi, mengapa nama depannya berhuruf ‘C’ atau ‘Car Ki Di’ , karena menandakan ‘C’ itu kelahiran di Hari Selasa, karena orang Indramayu nenek dari pak Carkidi memberikan nama tersebut sebagai regenerasi DI,mengapa ujung kalimatnya disitu 'di' 'Car Ki Di' tentunya identik dengan 'DI'.

“Akhirnya saya paham dan saya sadar, lalu mengerti memahami arti sebuah nama Carkidi.” Kata Pak Carkidi.

Penjelasan dari pak Carkidi bahwa beliau mengerti tentang Weton dan Primbon Jawa Ketika beliau berumur 40 tahun.

“Saya mengupas tata nama Carkidi itu setelah umur di atas 40 tahun, kalau dulu saya belum mendalami apa arti sebuah nama Carkidi.” Katanya. (Ismi)