Lognews201.com-Fenomena pro dan kontra sudah hal yang biasa jika ada kebijakan dari pemerintah yang terkadang ada pihak yang dibikin susah, tidak hanya dari masyarakat, bahkan beberapa tokoh politik ikut bersuara.
Seperti sejumlah anggota dan pimpinan Fraksi PKS bergabung dengan demo mahasiswa yang menolak kenaikan harga BBM di depan Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Selasa (6/9).
Mereka bergabung setelah Fraksi PKS menyatakan walk out atau keluar di tengah Rapat Paripurna DPR.
Mereka yang bergabung dalam aksi mahasiswa itu yakni, Wakil Ketua Fraksi PKS Mulyanto, dan dua anggota fraksi; Nurhasan Zaidi dan Diah Nurwitasari.
Mulyanto di atas mobil komando aksi yang diparkir di depan gerbang Kompleks DPR/MPR RI, Jakarta mengatakan bahwa
pihaknya baru saja melaksanakan sidang Paripurna, ulang tahun DPR. Hadir pihak pemerintah Ibu Sri Mulyani. Apa sikap PKS, dan pihaknya baru saja menyatakan PKS menolak kenaikan BBM.
"PKS bahkan walk out dari forum Paripurna dan langsung menuju ke sini. Itulah bentuk pembelaan PKS terhadap aspirasi masyarakat," tambahnya.
Sementara anggota Komisi VII DPR Nurhasan Zaidi dihadapan mahasiswa menyatakan sikap Fraksi PKS secara tegas menolak keputusan pemerintah menaikkan harga BBM, seperti dilansir CNN Indonesia.
Dia menyatakan sebagai mitra Pertamina di Komisi VII, komisinya tak memiliki kesepakatan dengan pemerintah untuk menaikkan harga BBM bersubsidi.
"Tidak ada kesepakatan dalam Komisi VII untuk menaikkan BBM. Jelas," kata Zaidi.
Sementara mahasiswa dan organisasi HMI dalam aksinya mengungkapkan sejumlah alasan menolak kenaikan harga BBM. Pertama, ekonomi masyarakat yang masih terpuruk akibat pandemi Covid-19.
Mengutip data Bank Dunia pada 2021, mereka menyebut jumlah penduduk miskin di Indonesia mencapai 138,9 juta dengan pendapatan per orang hanya sekitar Rp31 ribu per hari.
Selain itu, mereka menilai kenaikan BBM juga akan berdampak pada kenaikan harga bahan pokok di pasaran. Kondisi itu hanya akan memperburuk menambah kesulitan masyarakat.
Salah satu orator dari atas mobil komando.mengatakan bahwa pihaknya tidak ingin melihat Indonesia menjadi negara bangkrut seperti Sri Lanka dengan krisis moneter dan krisis politik salah satunya karena inflasi yang begitu tinggi . (Dunkz)