lognews.co.id, Jakarta – Penyaluran Dana Desa di Indonesia hingga 14 Juli 2025 telah mencapai Rp40,34 triliun, atau 58,46 persen dari pagu anggaran sebesar Rp69 triliun. Dari jumlah tersebut, Rp1,62 triliun dialokasikan untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) Desa yang menjangkau 7.918 desa di seluruh Indonesia.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan hal ini melalui akun Instagram resminya @smindrawati pada Senin. Ia menjelaskan bahwa Dana Desa merupakan instrumen utama pemerintah untuk mendorong pembangunan desa secara langsung dan berkelanjutan.
Dana tersebut digunakan untuk membuka akses infrastruktur, meningkatkan layanan dasar seperti pendidikan dan kesehatan, sekaligus mendorong kegiatan ekonomi produktif di tingkat desa. Selain itu, BLT Desa hadir sebagai bentuk bantuan langsung kepada keluarga rentan agar dapat bertahan menghadapi gejolak harga dan ketidakpastian ekonomi global.
“Dana Desa sejak pertama kali dialokasikan pada 2015 telah menjangkau lebih dari 75 ribu desa di seluruh Indonesia,” kata Sri Mulyani. Pemerintah mengajak semua pihak untuk mengawal pemanfaatan Dana Desa agar tepat guna, tepat sasaran, dan berdampak nyata bagi pembangunan desa.
Untuk tahun anggaran 2025, alokasi Dana Desa ditetapkan sebesar Rp69 triliun dengan rincian alokasi sebagai berikut: 65 persen berupa alokasi dasar sebesar Rp44,84 triliun, 1 persen alokasi afirmasi sebesar Rp689 miliar, 4 persen alokasi kinerja sebesar Rp2,75 triliun, dan 30 persen alokasi formula ditambah sisa dari alokasi dasar, afirmasi, dan kinerja yang belum terbagi sebesar Rp20,7 triliun.
Pemerintah menegaskan bahwa alokasi Dana Desa mengacu pada Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, dengan tujuan untuk memberdayakan desa agar menjadi kuat, maju, mandiri, dan demokratis.
