PEMILU
Friday, 23 May 2025

Sekolah Kebangsaan Jawa Barat Istimewa: Program Pendidikan Karakter Berbasis Nasionalisme dari Gubernur Dedi Mulyadi

Star InactiveStar InactiveStar InactiveStar InactiveStar Inactive
 

lognews.co.id, Bandung - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi akan membangun sekolah berbasis kebangsaan di Jawa Barat. Langkah itu diambil setelah pendidikan di barak militer untuk siswa bermasalah dinilai berhasil dengan baik.  

“Banyak yang awalnya meragukan, tapi waktu akhirnya menjawab,” kata Kang Dedi Mulyadi atau “KDM”, panggilan akrab Gubernur Jabar. Banyak kalangan yang menentang pendidikan di barak militer bagi siswa bermasalah, namun KDM terus maju. 

Salah satu wujud keberhasilan program pendidikan militer digagas KDM tampak pada peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas). Peringatan Harkitnas ke 117 di depan Gedung Sate, Bandung Selasa (20/5/2025) diikuti 273 siswa alumni pendidikan militer.

Ratusan siswa tersebut telah selesai digembleng di Depo Pendidikan (Dodik) Bela Negara Rindam III/Siliwangi, Lembang. Pendidikan ini diberi nama pendidikan karakter Gapura Panca Waluya. 

Para siswa tersebut bukan hanya hadir sebagai peserta, tetapi turut mengambil peran penting dalam upacara Harkitnas. Beberapa di antaranya menjadi petugas pengibar bendera, komandan upacara, dan peserta defile bersama 11 satuan elit TNI/Polri. 

Alumni Bela Negara itu memperlihatkan perubahan sikap dan kedisiplinan mereka setelah digembleng selama kurang lebih 18 hari di lingkungan militer. 

Setelah upacara, tangis haru pecah para siswa bertemu dengan orang tua dan keluarganya usai menjalani program. Bagi mereka yang belum dijemput terutama anak-anak yatim, KDM langsung mengangkat mereka sebagai anak asuh.

“Ini soal rasa, hati, dan cinta. Siapa sih orangtua yang tidak terharu melihat anaknya telah berubah? Saya ingin mereka semua punya masa depan,” ujar KDM, usai upacara. 

Para anak asuh KDM akan difasilitasi pendidikannya. Mereka diarahkan untuk menempuh jalur karier seperti TNI, Polri, atau perguruan tinggi sesuai minat dan bakat masing-masing. 

Ia menegaskan perubahan yang terjadi pada siswa merupakan bukti keberhasilan program dalam membangun karakter dan harapan. Oleh karena itu, program Gapura Panca Waluya akan dikembangkan menjadi Sekolah Kebangsaan Jawa Barat Istimewa. 

Lembaga ini adalah institusi pendidikan karakter berbasis nasionalisme. Markas pendidikan tetap di Dodik Bela Negara. 

Menutup sambutannya, KDM menegaskan bahwa tidak ada anak yang nakal, melainkan setiap anak adalah anak hebat. “Kalian semua adalah anak Indonesia, anak Jawa Barat, dan anak masa depan,” ungkapnya. (Amri-untuk Indonesia)