PEMILU
Tuesday, 29 April 2025

Menteri PU Arahkan Penerapan Irigasi Padi Hemat Air (IPHA) Skala Nasional

Star InactiveStar InactiveStar InactiveStar InactiveStar Inactive
 

lognews.co.id, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berkomitmen penuh untuk meningkatkan efisiensi pertanian dan mendukung ketahanan pangan nasional melalui perluasan penerapan teknologi Irigasi Padi Hemat Air (IPHA) di seluruh Indonesia. Arahan ini ditegaskan oleh Menteri PUPR, Dody Hanggodo, pada Senin (21/4/2025).

Menteri PUPR Dody Hanggodo mengarahkan optimalisasi infrastruktur irigasi untuk memperluas penerapan teknologi Irigasi Padi Hemat Air (IPHA) secara nasional bagi seluruh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) dan Balai Wilayah Sungai (BWS) di berbagai daerah di Indonesia.

IPHA terbukti efektif menghemat air hingga 30% dan meningkatkan produktivitas padi hingga 169% dibandingkan metode konvensional, sehingga dinilai strategis untuk meningkatkan efisiensi pertanian dan mendukung ketahanan pangan nasional.

Kementerian PUPR akan mengoptimalkan infrastruktur irigasi yang dikelola BBWS/BWS, mengembangkan sistem informasi pengelolaan air berbasis digital, serta menyelenggarakan sosialisasi dan penguatan implementasi IPHA melalui panen demplot dan pameran hasil panen.

Menteri Dody menjelaskan bahwa teknologi IPHA, yang menggunakan metode pengairan berselang (intermittent irrigation), memungkinkan lahan sawah menjalani siklus basah-kering teratur. Untuk mendukung keberhasilan IPHA, Kementerian PUPR mengembangkan sistem informasi pengelolaan air berbasis digital. Sistem ini membantu petani dan petugas lapangan mengelola jadwal pengairan, memantau debit air, serta memberikan peringatan dini terkait potensi kekeringan.

Sebagai bagian dari sosialisasi dan penguatan implementasi IPHA, Kementerian PU akan menyelenggarakan panen demplot serta pameran hasil panen teknologi IPHA di Daerah Irigasi (DI) Rentang, Selasa, 22 April 2025. Acara ini bertujuan untuk menunjukkan efektivitas teknologi IPHA dalam meningkatkan kualitas panen padi. Dalam kegiatan tersebut, tiga dari 208 demplot yang telah dikembangkan akan dipanen. Hingga kini, 18 demplot telah dipanen dengan hasil yang jauh melampaui rata-rata produktivitas metode konvensional.

Sebagai bagian dari sosialisasi dan penguatan implementasi IPHA, Kementerian PUPR menyelenggarakan panen demplot serta pameran hasil panen teknologi IPHA di Daerah Irigasi (DI) Rentang, pada Selasa, 22 April 2025. Kepala BBWS Cimanuk Cisanggarung, Dwi Agus Kuncoro, melaporkan hasil yang menggembirakan dari penerapan IPHA di DI Rentang, dengan rata-rata produktivitas mencapai 10,35 ton/ha Gabah Kering Panen (GKP), jauh di atas metode konvensional.

Kementerian PUPR optimis bahwa dengan sinergi lintas sektor, efisiensi penggunaan air irigasi dan peningkatan hasil panen dapat memberikan dampak signifikan pada ketahanan pangan nasional. Menteri Dody juga menegaskan komitmen Kementerian PUPR untuk terus bekerja sama dengan pemerintah daerah, kelompok tani, dan berbagai pihak lain untuk memastikan keberhasilan penerapan IPHA secara nasional.

“Kami akan terus bekerja sama dengan pemerintah daerah, kelompok tani, dan berbagai pihak lain untuk memastikan keberhasilan penerapan IPHA secara nasional,” pungkas Menteri Dody