Lognews201.com,Lumajang- Masih hangat dalam ingatan kita bencana yang terjadi di pulau Jawa bagian timur, Erupsi gunung Semeru yang melanda di Kabupaten Lumajang,Jawa Timur (4/12/21) sempat menyisakan duka bagi warga yang terdampak .Sedikitnya 46 orang tewas dan ribuan orang terpaksa mengungsi akibat bencana ini.
Didampingi oleh Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, Dirjen Penyediaan Perumahan Kementrian PUPR dan Wakil Gubernur Emil Dardak,Wakil Presiden Indonesia Ma'ruf Amin meninjau hunian di lahan relokasi korban erupsi Gunung Semeru di Desa Sumbermujur,Candipuro,Lumajang pada Kamis (2/5/22).
Dikutip dari detik.com, disaat Ma'ruf sudah berada di lahan relokasi,beliau mendapatkan informasi bahwa saat ini sudah ada sebanyak 1.951 unit hunian tetap yang sudah selesai dibangun Kementerian PUPR RI. Sebanyak 130 unit di antaranya juga sudah ditempati warga korban erupsi Semeru.
Sementara itu, dari total 1.951 hunian sementara (Huntara) yang dibangun NGO baru 437 unit hunian sementara yang selesai dibangun, 441 unit masih proses pengerjaan, dan 1.073 unit belum dikerjakan.
BNPB bersama Pemkab Lumajang akan melanjutkan pembangunan Huntara yang belum tuntas, sementara disatu sisi dari total 1.951 hunian sementara (Huntara) yang dibangun NGO baru 437 unit hunian sementara yang selesai dibangun, 130 unit di antaranya sudah ditempati warga, 441 unit masih proses pengerjaan dan 1.073 unit belum dikerjakan.
Selain meninjau hunian tetap dan hunian sementara, Ma'ruf juga menyempatkan berdialog dengan warga korban erupsi gunung Semeru. Untuk memastikan kenyamanan warga, dan menjanjikan sertifikat kepemilikan tanah dan bangunan untuk para penyintas erupsi Semeru dan berpesan warga yang sudah mendapatkan sertifikat tidak boleh menjualnya
Salah satu penyintas erupsi junaidi, mengakui bahwa dirinya beserta keluarga senang di hunian tetap ini,selain menurutnya nyaman seluruh fasilitas perabotan rumah tangga sudah dicukupi.
Pembangunan Huntap dan Huntara ditargetkan pemerintah tuntas dalam waktu 3 bulan ke depan dan dibangun di lahan seluas 81 hektare milik Perhutani. (jamesdunkz)