PEMILU
Sunday, 15 June 2025

Lee Jae-myung Raih Kemenangan Presiden Korea Selatan dalam Pemilu 2025 dengan Partisipasi Pemilih Tertinggi Sejak 1997

Star InactiveStar InactiveStar InactiveStar InactiveStar Inactive
 

 lognews.co.id, Seoul – Lee Jae-myung, mantan gubernur Gyeonggi dan pengacara hak asasi manusia, berhasil memenangkan pemilihan presiden Korea Selatan dalam pemilu cepat yang digelar setelah pemakzulan dan pemecatan Presiden Yoon Suk-yeol. Dengan perolehan suara 49,42% dari hampir 35 juta suara yang masuk, Lee mengalahkan rival konservatifnya, Kim Moon-soo, yang memperoleh 41,15%. Tingkat partisipasi pemilih mencapai 79,4%, tertinggi dalam 28 tahun terakhir, menandakan tingginya keterlibatan publik di tengah krisis politik dan ekonomi negara.

Jejak Karier Lee Jae-myung: Dari Pengacara Hak Asasi Manusia ke Panggung Nasional

Selama kariernya di bidang hukum, Lee dikenal luas sebagai pembela hak-hak kaum tertindas, termasuk korban kecelakaan industri dan warga yang menghadapi penggusuran akibat proyek pembangunan kembali kota. Kiprah politiknya dimulai pada 2006 dengan pencalonan wali kota Seongnam yang gagal, diikuti kegagalan meraih kursi parlemen pada 2008. Namun, pada 2010, Lee berhasil memenangkan pemilihan wali kota Seongnam dan terpilih kembali pada 2014.

Dari 2018 hingga 2021, Lee menjabat sebagai gubernur Gyeonggi, provinsi terpadat yang mengelilingi Seoul. Di sini, ia dikenal meluncurkan kebijakan ekonomi populis, termasuk program pendapatan dasar universal dalam bentuk terbatas, yang menarik perhatian publik dan media nasional.

Pemilu 2025: Momentum Kebangkitan Demokrasi dan Harapan Baru

Pemilihan presiden pada tanggal 3/6/25 kali ini digelar setelah krisis politik yang dipicu oleh deklarasi darurat militer singkat oleh Presiden Yoon pada Desember 2024, yang berujung pada pemakzulan dan pemecatannya.

Lee, yang sebelumnya dua kali gagal menjadi presiden, berhasil memanfaatkan momentum kemarahan publik terhadap pemerintah sebelumnya.

Menurut Komisi Pemilihan Umum Nasional, tingkat partisipasi pemilih mencapai 79,4%, meningkat dari 77,1% pada pemilu 2022 dan 77,2% pada 2017. Lebih dari 44,3 juta pemilih yang memenuhi syarat, sebanyak 35,2 juta memberikan suara, termasuk pemungutan suara awal dan di luar negeri. Provinsi Gwangju mencatat partisipasi tertinggi sebesar 83,9%, sementara Jeju melaporkan yang terendah di angka 74,6%.

Tantangan Besar Menanti Presiden Lee Jae-myung

Sebagai presiden terpilih, Lee menghadapi sejumlah tantangan besar, mulai dari perlambatan ekonomi, dampak perang dagang global, hingga ancaman nuklir dari Korea Utara. Pakar politik dari Michigan State University, Lee Myung-hee, menilai Lee memiliki gaya komunikasi langsung dan cerdas dalam membaca tren sosial-politik, meski terkadang gaya tersebut menimbulkan kontroversi.

Lee telah berjanji untuk menghidupkan kembali demokrasi Korea Selatan yang sempat terguncang dan memperbaiki kondisi ekonomi yang memburuk sejak akhir 2024. Dalam pidatonya usai pengumuman hasil, Lee mengucapkan terima kasih kepada para pemilih atas kepercayaan yang diberikan dan menegaskan komitmennya untuk mempersatukan bangsa yang kini terpolarisasi. (Amri-untuk Indonesia)