lognews.co.id – Kebiasaan datang terlambat alias "ngaret" masih menjadi salah satu tantangan dalam budaya pertemuan di Indonesia. Meski terkesan sepele, keterlambatan bisa berdampak pada kepercayaan, kredibilitas, dan kenyamanan orang lain.
Agar tidak terjebak dalam kebiasaan ngaret, berikut beberapa tips praktis yang bisa diterapkan sehari-hari:
1. Persiapkan dari Malam Sebelumnya
Jangan menunggu pagi hari untuk menyiapkan keperluan. Mulailah mengecek jadwal, perlengkapan, dan rencana perjalanan sejak malam sebelumnya. Persiapan awal akan menghindarkan dari kepanikan di pagi hari.
2. Gunakan Tas Khusus untuk Janjian
Miliki tas khusus yang selalu siap untuk kegiatan pertemuan atau janji penting. Dengan begitu, barang-barang seperti alat tulis, charger, dompet, atau dokumen tidak perlu dipindah-pindahkan mendadak.
3. Siapkan Baju, Sepatu, dan Aksesori Sejak Awal
Persiapkan pakaian, sepatu, hingga aksesori seperti ikat pinggang atau jam tangan terlebih dahulu. Ini menghindari kebingungan dalam memilih atau mencari barang yang sering menghabiskan waktu.
4. Manfaatkan Alarm dan Catatan Visua
Gunakan alarm di ponsel untuk mengingatkan waktu bersiap. Tam/bahkan catatan kecil atau reminder di tempat strategis seperti kamar mandi atau cermin agar pesan-pesan penting tidak terlewat.
5. Libatkan Teman untuk Mengingatkan
Jangan menyimpan janji hanya dalam ingatan sendiri. Ceritakan rencana pertemuanmu ke teman atau orang dekat. Dengan begitu, mereka bisa turut membantu mengingatkan dan memperkuat komitmenmu secara sosial.
6. Lakukan Konfirmasi Kedatangan
Biasakan mengirim pesan atau melakukan konfirmasi kepada pihak yang akan ditemui. Ini menunjukkan sikap bertanggung jawab dan dapat membangun kepercayaan, bahkan jika kamu mengalami keterlambatan karena hal tak terduga.
Disiplin waktu bukan hanya tentang tepat waktu, tetapi juga bentuk penghargaan terhadap orang lain dan komitmen terhadap diri sendiri. Dengan menerapkan langkah-langkah sederhana di atas, budaya "ngaret" bisa perlahan ditinggalkan.
(sahil untuk Indonesia)