الإثنين، 04 آب/أغسطس 2025

KAI Minta Maaf atas Anjloknya KA Argo Bromo Anggrek, 80 Perjalanan Dibatalkan dan 440 Ribu Penumpang Terdampak

تعطيل النجومتعطيل النجومتعطيل النجومتعطيل النجومتعطيل النجوم
 

lognews.co.id – Jakarta. PT Kereta Api Indonesia (Persero) menyampaikan permohonan maaf atas gangguan layanan yang terjadi akibat anjloknya KA Argo Bromo Anggrek pada Jumat (1/8/2025). Insiden ini menyebabkan pembatalan puluhan perjalanan kereta api dan berdampak pada ratusan ribu penumpang selama akhir pekan.

Direktur Utama KAI, Didiek Hartantyo, menyampaikan permintaan maaf secara terbuka dalam konferensi pers di Stasiun Gambir, Minggu (3/8/25). Dengan menangkupkan tangan ke dada kiri dan membungkukkan badan, ia menegaskan bahwa KAI menyesalkan kejadian tersebut dan tengah melakukan langkah-langkah pemulihan secara maksimal.

“Semua pengembalian dana dilakukan 100 persen. Jika tiket dibeli di stasiun, dana dikembalikan tunai. Untuk pembelian melalui aplikasi, pengembalian akan dikreditkan ke rekening pembeli,” ujar Didiek.

KAI mencatat sebanyak 80 perjalanan kereta api dibatalkan imbas dari anjloknya lima gerbong KA Argo Bromo Anggrek. Rinciannya, 54 pembatalan terjadi pada Jumat, 24 pada Sabtu, dan dua perjalanan dibatalkan pada Minggu.

Selama periode 1–3 Agustus 2025, sebanyak 440 ribu tiket telah terjual. Sekitar 250 ribu di antaranya digunakan pada hari Sabtu dan Minggu, yang merupakan puncak arus perjalanan akhir pekan.

Untuk melayani penumpang yang terdampak, KAI membuka berbagai kanal pengembalian dana baik secara daring melalui aplikasi Access by KAI maupun secara langsung di stasiun. KAI juga menambah jumlah loket serta memperpanjang jam operasional layanan pengembalian tiket hingga tujuh hari ke depan.

Didiek juga mengklarifikasi terkait keluhan sebagian penumpang yang awalnya hanya menerima pengembalian 75 persen. Menurutnya, hal itu disebabkan oleh sistem lama yang belum sepenuhnya diperbarui saat insiden berlangsung. Saat ini, seluruh pengembalian telah disesuaikan menjadi 100 persen.

Guna mengurangi antrean di stasiun besar seperti Gambir dan Pasar Senen, KAI mengoperasikan loket selama 24 jam dan menambah jumlah petugas pelayanan. Selain itu, bus dan kendaraan darurat turut dikerahkan untuk membantu mobilisasi penumpang menuju stasiun tujuan akhir.

Penumpang yang mengalami luka ringan akibat insiden juga telah mendapatkan penanganan medis dan dinyatakan pulang dalam kondisi stabil.

“Kami menempatkan keselamatan penumpang sebagai prioritas utama. Seluruh lintasan kini telah dibuka kembali dengan pembatasan kecepatan dan pengawasan ketat,” tegas Didiek.

KAI memastikan akan terus mengevaluasi sistem layanan dan keselamatan untuk mencegah insiden serupa terjadi di masa mendatang. (Sahil untuk Indonesia)