lognews.co.id, Sembawa, Sumatera Selatan — Kementerian Pertanian terus mendorong efisiensi dan keberlanjutan subsektor peternakan melalui berbagai inovasi, salah satunya pengembangan tanaman Chikori (Cichorium intybus) sebagai hijauan pakan ternak unggulan. Pengembangan ini dilakukan di Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BPTU HPT) Sembawa, yang pada awal Juni 2025 berhasil melakukan panen perdana tanaman Chikori, menandai babak baru dalam diversifikasi hijauan pakan ternak di Indonesia.
Chikori merupakan tanaman herba berdaun lebar yang biasa ditemukan di padang penggembalaan Eropa dan Asia. Tanaman ini memiliki kandungan nutrisi tinggi, palatabilitas yang baik bagi ternak, dan adaptif terhadap kondisi tropis. Kepala BPTU HPT Sembawa, Muhammad Imron, menyatakan bahwa Chikori berpotensi menjadi alternatif pakan menjanjikan, khususnya di wilayah penghasil ternak.
“Tanaman Chikori yang dipanen memiliki kualitas daun yang baik, palatabilitas tinggi, dan adaptif terhadap lingkungan tropis. Ke depannya, pengembangan ini diharapkan dapat direplikasi oleh peternak dan balai-balai lainnya di seluruh Indonesia,” ujar Imron1.
Chikori cocok sebagai pakan utama bagi sapi perah, sapi potong, dan domba karena kandungan protein kasar dan energinya yang tinggi. Tanaman ini juga mampu tumbuh sepanjang musim, sehingga mendukung ketersediaan pakan berkualitas sepanjang tahun.
Sri Hindrawati, Pengawas Mutu Pakan BPTU HPT Sembawa, menambahkan bahwa pengembangan Chikori didukung dengan pendekatan teknis komprehensif, termasuk optimalisasi lahan potensial serta penyusunan pedoman budidaya dan formulasi ransum berbasis Chikori yang dapat diaplikasikan peternak.
Kementerian Pertanian menilai pemanfaatan tanaman lokal adaptif seperti Chikori sebagai langkah strategis untuk menekan ketergantungan pada pakan impor sekaligus memperkuat ketahanan pangan nasional.
Pengembangan Chikori di BPTU HPT Sembawa ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas dan ketersediaan pakan hijauan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, sehingga mendukung produktivitas peternakan nasional secara menyeluruh. (Amri-untuk Indonesia)
