PEMILU
الأحد، 15 حزيران/يونيو 2025

Paus Leo XIV Resmi Dilantik, Serukan Cinta Kasih dan Persatuan Dunia

تقييم المستخدم: 3 / 5

تفعيل النجومتفعيل النجومتفعيل النجومتعطيل النجومتعطيل النجوم
 

lognews.co.id, Jakarta – Paus Leo XIV secara resmi dilantik sebagai pemimpin Gereja Katolik pada Minggu, 18 Mei 2025, dalam sebuah upacara megah di Vatikan yang dihadiri oleh para pemimpin dunia. Pelantikan ini menandai dimulainya masa kepausan Leo XIV, yang dikenal dengan nama asli Robert Francis Prevost, sebagai paus pertama dari Chicago, Amerika Serikat.

Paus Leo XIV terpilih pada 8 Mei 2025 setelah konklaf singkat selama dua hari. Ia kemudian menggelar Misa pertamanya di Kapel Sistina pada 9 Mei 2025. Pelantikan yang berlangsung di Basilika Santo Petrus ini dihadiri sejumlah tokoh penting dunia, termasuk Wakil Presiden Amerika Serikat JD Vance, Menteri Luar Negeri Marco Rubio, Perdana Menteri Kanada Mark Carney, dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Paus tampak berjabat tangan hangat dengan Zelensky, Vance, dan para tamu lainnya.

Dalam khotbah pelantikannya, Paus Leo XIV menyerukan pesan cinta kasih dan persatuan, baik di dalam gereja maupun di dunia yang tengah menghadapi banyak konflik. “Pada zaman kita ini, kita masih melihat begitu banyak perpecahan, begitu banyak luka yang disebabkan oleh kebencian, kekerasan, prasangka, ketakutan akan perbedaan, dan paradigma ekonomi yang mengeksploitasi sumber daya bumi dan meminggirkan orang-orang termiskin,” ujarnya, seperti dilansir Newsweek.

Paus juga menyinggung konflik global yang sedang berlangsung di Gaza, Myanmar, dan Ukraina. Ia mengingatkan dunia untuk tidak melupakan penderitaan mereka yang terdampak perang. “Ukraina yang menjadi martir sedang menunggu negosiasi untuk perdamaian yang adil dan abadi yang akhirnya terjadi,” tambahnya.

Dalam misa pelantikan, Kardinal Luigi Tagle menyerahkan Cincin Nelayan yang bergambar Santo Petrus memegang kunci surga sebagai simbol otoritas kepausan. Paus juga menerima jubah liturgi pallium, sehelai kain wol domba yang melambangkan perannya sebagai gembala umat Katolik.

Paus Leo XIV juga menekankan pentingnya koeksistensi keberagaman dan semangat misionaris yang terbuka. “Semangat misionaris inilah yang mesti menggerakkan kita, tidak menutup diri dalam kelompok-kelompok kecil, tidak pula merasa lebih unggul dari dunia,” katanya.

Sebelum memulai misa, Paus menyapa para hadirin dengan mobil kepausannya, memberikan kesan hangat dan dekat dengan umat. Setelah upacara, Paus dijadwalkan mengadakan serangkaian pertemuan dengan para pemimpin dunia di Vatikan untuk membahas isu-isu global dan perdamaian.

Pelantikan Paus Leo XIV menjadi momentum penting bagi Gereja Katolik dan dunia, di tengah harapan besar akan kepemimpinan yang membawa kedamaian, persatuan, dan keadilan sosial.