lognews201.com, Semarang - Sosialisasi rutin Pemantapan Nilai (Taplai) kebangsaan satu hari oleh Ikatan Alumni Lembaga Ketahanan Nasional (IKAL LEMHANAS), Tobe Institute bersama KSU DESA KOTA INDONESIA dalam Kerja Sama Bersekala Besar mensosialisasikan Masyarakat Indonesia Kuat dengan materi Taplai kebangsaan juga Bagaimana ketahanan nasional dilaksanakan dengan berkoperasi sebagai sistem kerangka pembangunan nasional, Senin, 26 September 2022.
Giat rutin yang dihadiri oleh perwakilan IKAL LEMHANAS Tobe Institute H. Sumanto Ahmadi, S.Pd.I, S.I.P, M.M juga perwakilan KSU DESA KOTA INDONESIA(KODEKO) Arif Adinoto, S.E, Handy Nasution, S.Ikom serta tokoh masyarakat koperasi Maman Saefurahman, S.Pd.I. dan Rudi Hartono.
Dalam arahannya pak Haji (sapaan H. Sumanto) menyampaikan Taplai kebangsaan itu sangat lah luas cakupannya kita harus paham siapa Jati diri kita sesungguhnya, Bagaimana Indonesia bisa kuat kalau di diri kita masih ada keraguan menyikapinya.
Indonesia dilahirkan menjadi Negara besar, siapa yang bisa membuat besar atau raya Kalau bukan kita kata nya.
IKAL LEMHANAS Tobe Institute tidak ingin tinggal diam setalah mendapatkan pelatihan Taplai kebangsaan yang diselenggarakan oleh LEMHANAS RI tersebut.
Masih dalam giat sosialisasi, Taplai untuk kali ini dilaksanakan di Banyumanik Semarang dan ini adalah agenda rutin sosialisasi Taplai kepada Sobat KODEKO seramai 100 peserta.
Sebelum lanjut Handy mengajak peserta untuk menyemangati dengan yel yel KODEKO "Sobat KODEKO Sehat, Cerdas, Manusiawi, Maju, Jaya".
Handy menambahkan bahwa antara desa dan kota itu harus berperan bersama saling mengait bila desa yang memproduksi asupan untuk kita makan maka masyarakat kota lah yang akan menyerapnya itu lah yang namanya Kerja Sama Berskala Besar atau KSBB, Taplai nasional ketahanan dari sektor Green economy.
Sejalan dengan pernyataan tersebut, Arif menyampaikan dalam sesinya bahwa antara masyarakat desa dan masyarakat kota Indonesia hanya disekat oleh sekat yang sangat tipis yakni "pemahaman" yang belum sama menyikapi Kerja sama Berskala Besar, dari "modal" perjalanan ekonomi ini bila kita sebagai Sobat KODEKO masih berpikir "kenapa saya?" itu pertanda belum memahami sikap sebagai masyarakat koperasi padahal dari kita lah masyarakat koperasi yang akan mewujudkan Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia, pungkasnya.
sebagai penutup sosialisasi tokoh masyarakat koperasi, Maman mengucapkan terimakasih dan sangat terkesan dengan antusias peserta sosialisasi kali ini Semoga apa yang disosialisasikan dapat diterima oleh para peserta, aamiin. (Hanst - untuk Indonesia )