lognews.co.id, Jakarta — Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, mengakui adanya gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) besar-besaran di industri tekstil nasional. Namun, pemerintah berkomitmen menyiapkan 67.870 lapangan pekerjaan baru untuk mengantisipasi krisis tersebut.

“PHK memang terjadi besar-besaran, tapi kami prediksi akan ada 67 ribu pekerjaan baru sebelum akhir tahun,” ujar Luhut dalam International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC), Kamis (12/6).

Data Kementerian Ketenagakerjaan mencatat, hingga saat ini sudah ada 26.455 kasus PHK di berbagai sektor industri. Jawa Tengah menjadi wilayah terdampak paling parah dengan 10.695 kasus, disusul DKI Jakarta 6.279 kasus, dan Riau 3.570 kasus.

Menurut Luhut, peluang kerja baru tersebut akan bersumber dari sektor padat karya, termasuk tekstil, seiring rencana dua perusahaan global memindahkan pabrik ke Indonesia. Dua perusahaan tersebut direncanakan membangun fasilitas di Pulau Jawa, meski identitasnya masih dirahasiakan.

Secara rinci, pembangunan dua pabrik di Serang, Banten diproyeksikan menyerap 1.520 pekerja baru. Sementara di Jawa Tengah akan berdiri 10 pabrik baru dengan potensi menyerap 60.481 tenaga kerja. Jawa Barat kebagian 11 pabrik dengan proyeksi menyerap 5.469 tenaga kerja. Sedangkan di Pleret, Jawa Timur, akan ada satu pabrik baru yang diperkirakan mempekerjakan 400 orang.

Langkah ini diharapkan dapat menjadi solusi jangka pendek untuk menekan angka pengangguran akibat gelombang PHK yang terjadi. (Aries-untuk Indonesia)