lognews.co.id - Berbagai jenis ancaman digital kini semakin umum terjadi, salah satunya adalah serangan ransomware yang mengenkripsi data pribadi dan mengancam keamanan informasi penting. Untuk menghadapinya, dibutuhkan kewaspadaan ekstra dari semua pihak, terutama institusi pendidikan dan sektor formal lainnya.

Langkah awal yang dapat dilakukan antara lain menggunakan kata sandi yang kuat dan unik, mengaktifkan verifikasi dua langkah, serta menghindari akses melalui jaringan Wi-Fi publik seperti di hotel atau bandara. Selain itu, penggunaan perangkat milik orang lain untuk membuka data sensitif juga sangat berisiko, karena dapat menjadi celah pencurian informasi melalui aplikasi tersembunyi.

Kewaspadaan ini tidak hanya menjadi tanggung jawab teknis, tetapi juga memiliki implikasi hukum. Berdasarkan ketentuan Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi, institusi yang lalai dalam melindungi data pribadi bisa dikenai sanksi administratif berupa denda hingga dua persen dari pendapatan tahunan. Oleh karena itu, penting bagi seluruh elemen di lingkungan institusi, termasuk masyarakat,dosen, karyawan, dan pejabat struktural, untuk lebih sadar dan berhati-hati dalam menjaga keamanan data. (sahil untuk indonesia)