PEMILU
الأربعاء، 30 نيسان/أبريل 2025

Zikir Padi Ekstrakurikuler Pelajar Al - Zaytun

تقييم المستخدم: 5 / 5

تفعيل النجومتفعيل النجومتفعيل النجومتفعيل النجومتفعيل النجوم
 

lognews.co.id, Indonesia - Usai hari raya besar Idul Fitri 1446 Hijriah, pelajar Al - Zaytun tetap fokus dalam proyek penelitian padi yang diberi nama padi Gloria (Gemah Ripah Loh Jinawi Indonesia Raya )

Padi Gloria adalah padi berjenis koshihikari japonica varietas unggul dari Jepang yang kemudian berhasil dikembangkan dengan keilmuan dan teknologi yang dimiliki Ma'had Al-Zaytun

Dengan bimbingan ustaz dan ustazah yang berkompeten saat ini pelajar Al-Zaytun diberikan tantangan untuk mengamalkan ayat Alqur'an dengan wujud yang bisa dilihat dan dirasakan adanya yaitu dengan memaksimalkan bulir padi Gloria hingga mencapai 700 bulir. 

IMG 20250405 WA0021

(Pelajar Al - Zaytun didampingi ustaz dan ustazah berpose saat proses "zikir padi") 

Menjelang masa panen yang dijadwalkan pada tanggal 13 April '25 dimana tiap bulir padi sudah kuning dan terisi penuh maka tiap pelajar di ekstrakurikuler pertanian Ma'had Al-Zaytun bertugas untuk menyeleksi padi di ladang praktikum yang sedang diteliti oleh masing-masing pelajar, aktivitas penseleksian ini biasa disebut dengan "Zikir Padi" dikarenakan para pelajar dalam menghitung tiap helai padi mempunyai landasan Alqur'an yaitu :

"Perumpamaan orang orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha luas lagi maha mengetahui " (QS. Al Baqarah: 261)

Saat ini pelajar Al-Zaytun baru menemukan rata rata 400 bulir, dengan target 700 bulir yang bisa dihasilkan dari 1 pohon padi untuk selanjutnya bulir terbanyak akan diberi tanda dan dicatat kemudian dilaporkan kepada Syaykh Panji Gumilang untuk diteliti lebih lanjut. 

IMG 20250405 WA0020

(Ustazah Alienda Novien, M.P. wakil manajer pendidikan di MA Ekstrakurikuler turut mendampingi dalam proses penseleksian padi unggul) 

Dalam prosesnya terlebih dahulu mereka diberikan beberapa ciri padi dengan bulir banyak seperti degan jumlah malai yang lebih banyak dan berbagai ciri lainnya. 

Walaupun hanya ekstrakurikuler, kegiatan yang dilakukan pelajar Al-Zaytun ini menjadi jawaban dan langkah nyata untuk menjadi pelanjut para petani di Indonesia yang kebanyakan diisi oleh orang orang tua. 

Diketahui bahwa pemerintah baru baru ini melalui Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menggagas program Petani Milenial, Ia mengatakan ada jaminan penghasilan lebih dari Rp10 juta per bulan, namun bukan gaji melainkan proyeksi hasil pendapatan dari hasil swakelola, dengan maksud agar generasi muda mau mengelola lahan pertanian. 

Selanjutnya program Kementerian Pertanian ini dituangkan kedalam peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia nomor 04 tahun 2019 pasal 1 ayat 4 menerangkan bahwa: ‘petani milenial adalah petani berusia 19 (sembilan belas) tahun sampai 39 (tiga puluh sembilan) tahun, dan/atau petani yang adaptif terhadap teknologi digital. 

Kemudian dalam situs resmi Kementerian Pertanian, calon Petani Milenial juga bisa mendaftar dan selanjutnya diberikan pelatihan dan berbagai fasilitas teknologi di sektor pertanian yaitu :

1) Transplanter, mesin penanam padi, 

2) Drone, alat penyemprot pupuk, pestisida, atau herbisida

3) Indo combine harvester, alat untuk panen padi

4) Mesin pemetik kapas

5) Mesin pemanen kentang, mesin pemanen jagung, mesin pemanen tebu

6) Mesin pemilih bibit

7) Hidrogel yaitu bahan poliester media tanam dengan daya serap terhadap air sangat tinggi untuk bercocok tanam tanpa media tanah

8) Pasar pertanian “virtual”.

Namun saat penulis mencoba masuk kedalam tautan resmi di https://latihanonline.pertanian.go.id/registrasi/ untuk pendaftaran petani milenial ternyata tidak bisa diakses. 

Selain itu, kabar baik dari Ma'had Al-Zaytun karena sudah mempersiapkan anak didiknya menuju Indonesia Emas 2045 dan Indonesia abadi hingga 1.000 tahun lebih melalui ketahanan pangan. 

Adalah tunjuk ajar Syaykh Al-Zaytun Panji Gumilang kepada generasi muda di ekstrakurikuler pertanian untuk belajar didalam ruangan dan memperbanyak jam praktik dengan memanfaatkan berbagai fasilitas di Al - Zaytun seperti lahan persawahan khusus untuk praktikum, mesin rice mining plant dan penyimpanan gabah berskala besar atau silo berkapasitas 1.000 ton di Istana Beras, front dozer atau traktor sawah modern, mesin pemanen padi atau combine harvester , sistem irigasi tetes atau drip, laboratorium kultur jaringan, dan berbagai teknologi temuan para pelajar ekstrakurikuler yang selalu ditingkatkan melalui berbagai perlombaan di berbagai universitas seperti Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya (ITS). 

Kebanggaan mengemban misi besar yaitu untuk mempersiapkan ketahanan pangan Indonesia dan peluang pelajar Al-Zaytun untuk menjadi petani muda yang sukses, dalam hal ini para pelajar juga bisa lebih menghargai bagaimana proses panjang yang didedikasikan dari seorang petani dalam mempersiapkan lahan tanam, pembibitan, nandur, pemupukan, penjagaan dari hewan, pemanenan, penggilingan, hingga akhirnya bisa dinikmati oleh orang banyak disetiap piring nasi di meja saji kita, akibatnya para pelajar Ma'had Al-Zaytun ekstrakurikuler pertanian merasa ikhlas dan sungguh hati dalam menerima berbagai keilmuan dan keterampilan yang diberikan. (Amri-untuk Indonesia)