PEMILU
الأربعاء، 30 نيسان/أبريل 2025

Penelitian Situs Dampu Awang Menggunakan Drone Scanner Ungkap Peradaban Indramayu

تعطيل النجومتعطيل النجومتعطيل النجومتعطيل النجومتعطيل النجوم
 

lognews.co.id, Indramayu – Bupati Indramayu, Lucky Hakim, menerima kedatangan Dirjen Perlindungan Kebudayaan dan Tradisi Kementerian Kebudayaan, Restu Gunawan, membahas rencana penelitian dan kajian di Situs Dampuawang, Minggu (27/4/2025)

Melalui koordinasi antara Kemenkebud, BPK IX Jawa Barat, dan Pemerintah Kabupaten Indramayu yang dipimpin Bupati Lucky Hakim berjalan sinergis. Bupati Lucky Hakim menyatakan kesiapan pemerintah daerah memfasilitasi dan mendukung penuh proses penelitian ini sebagai bagian dari pengembangan budaya dan pariwisata lokal.

Direktur Jenderal Perlindungan Kebudayaan dan Tradisi Kementerian Kebudayaan, Restu Gunawan, menegaskan urgensi penelitian lanjutan di Situs Dampuawang, Desa Sudimampir, Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu.

Setelah survei awal yang dilakukan Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) IX Jawa Barat pada 2023 menemukan 13 titik dengan temuan fragmen batu bata dan gerabah yang tersebar masif, Kemenkebud bersama pemerintah daerah Indramayu berencana melanjutkan kajian arkeologi secara intensif.

Teknologi canggih seperti Drone Scanner G4 akan digunakan untuk memetakan struktur bawah tanah tanpa merusak situs, disertai metode ekskavasi untuk mengungkap artefak yang terkubur.

Restu Gunawan menegaskan bahwa temuan arkeologi yang masif di Situs Dampuawang menunjukkan adanya aktivitas peradaban masa lampau yang belum banyak diketahui.

Diperkirakan Situs Dampuawang dulunya menjadi tempat beribadat ataupun Kawasan perkampungan, kajian lanjutan sangat penting untuk mengungkap sejarah tersebut secara ilmiah, sekaligus memperkuat kesadaran dan pelestarian budaya masyarakat Indramayu yang memiliki karakter budaya pesisir unik, berbeda dari mayoritas budaya Sunda dan lebih dekat dengan budaya Cirebon.

Penelitian ini melibatkan Dirjen Perlindungan Kebudayaan dan Tradisi Kemendikbud, Kasubdit Permuseuman Iskandar Eko, Kepala BPK IX Jawa Barat Retno Raswaty, serta tim arkeolog dan budayawan lokal. Pemerintah Kabupaten Indramayu, di bawah kepemimpinan Bupati Lucky Hakim, berperan sebagai fasilitator utama dan pendukung penuh riset ini. (Amri-untuk Indonesia)